“Why do you go away? So that you can come back. So that you can see the place you came from with new eyes and extra colors. And the people there see you differently, too. Coming back to where you started is not the same as never leaving.”
― Terry Pratchett

Hello World!
Cirebon, 3 January 2015
Demi berburu salah satu objek wisata andalah Cirebon maka aku dan Andisu berjalan kaki melewati pasar tradisional menuju ke Keraton Kacirebonan karena jaraknya saling berdekatan dengan Keraton Kasepuhan. Keuntungan dari wisata Keraton Cirebon, terletak pada lokasi Keraton berdekatan satu sama lain.
Memasuki Keraton Kacirebonan yang berada di depan jalan maka kami masuk. Yang aku suka dari Keraton Kacirebonan karena untuk masuk kedalam Keraton tidak membayar uang masuk alias gratis. Sayangnya saat kami datang sedang ada pesta di depan Keraton.
Keraton Kecirebonan dibangun sekitar tahun 1800 M memiliki koleksi peninggalan zaman dahulu seperti keris, gamelan, perlengkapan perang hingga pedang raja belanda.
Untuk ukuran Keraton Kecirebonan cukup kecil sebenarnya jadi satu jam sudah puas untuk mengelilinginya. Disebelah kiri dari bangunan utama Keraton terdapat bangunan yang berisi informasi tentang Raja dan Sejarah dari Keraton Kacirebonan sementara di sebelah kanan terdapat bangunan yang berisi peninggalan serta barang Sultan dari zaman dulu, Sayangnya kami tidak masuk ke bangunan sebelah kanan.
Hal unik yang bisa ditemukan di dalam Keraton Kacirebonan yaitu terletak di depan Keraton yang berisi bangku disusun sehingga sensasi merasakan bagaimana rasanya jadi Sultan bisa dicoba. Bangkunya disusun berhadapan dengan dua bangku tersusun yang dipastikan untuk Sultan dan Ratu. Di depan bangku terdapat tulisan Kesultanan Katjirebonan 1808. Oh ya sama seperti tempat wisata lainnya di Indonesia maupun di beberapa negara maka pertama kali yang aku temukan ialah ” Welcome to Keraton Kacirebonan.

Aku sempat duduk dibangku berpura-pura bertubgkah bak Putri Raja hhaha.. Tapi tolong jangan ditiru ya karena memang narsis tingkat akut tidak baik ditiru 😉
Setelah duduk sebentar lalu aku mengamati dinding Keraton yang didominasi dengan warna hijau, emas dan putih, kental sekali menunjukkan keagungannya. Di dinding dibuat seperti bingkai lalu terdapat photo kerajaan yang salah satunya photo Pangeran Abdul Ghani Natadiningrat yang merupakan Sultan Kacirebonan dari tahun 1997 hingga sekarang.
Oh ya untuk yang tidak menyukai tentang Kesulatanan, tidak disarankan mengunjungi apalgi memiliki ekpektasi tinggi karena kalau ekpektasi tidak sesuai dengan kenyataan sakitnya tuh! hehehhe,.,.
Tapi karena aku penyuka jalan-jalan jadi suka-suka aja mengunjungi Keraton Kacirebonan apalagi gratis 😉
Masuk kedalam Keraton aku menyukai lampu hias dengan warna oranga yang eksotis. Serta mengamati isi dari Keraton yang kebanyakan ialah peninggalan bersejarah. Di dalam Keraton terdapat penjual batik Cirebon jika berniat membelinya. Andisu sempat membelinya tapi tidak jadi karena kami buru-buru.

Perjalanan ke Cirebon memang singkat tapi lumayanlah untuk mengisi liburan sejenak apalagi bisa dilakukan dalam sehari. Beruntungnya pada akhirnya bisa juga ke Cirebon.

Catatan tentang Keraton Kacireobonan:
1. Kerajaan Islam Kecirebonan berdiri pada tanggal 2 April 1482 M.
2. Travelling ke Keraton Kacirebonan akan lebih menyengkan jika dengan teman karena sendiri agak garing
3. Akses ke Keraton tidak susah
4. Berpakaian sopan jika ingin mengunjungi Keraton sebaiknya memakai jeans.

Terakhir kami sempat mengunjungi kerajinan yang ada disebalah bangunan serta menemukan dinding unik dengan gambar wayang disampingnya.
Salam
Weeny Traveller
Keraton di Cirebon menurutku ga terawat dengan baik, jadi nengoknya sama sedih.
Tapi yang paling parah hanoman kak
Saya lama tidak membaca postingan Mbak Winny, hehe. Ke mana saja, Mbak?
Cirebon itu punya berapa keraton, ya? Kayaknya banyak, hehe.
Saya suka foto yang ada lampu besarnya itu. Benar-benar seperti di dalam kerajaan, terasa benar keagungannya. :))
Iya soalnya baru pulang dri kampung hehhe
foto keempat itu singgasananya?
sederhana sekali yah
di Cirebon angkotnya gampang gak sihh Win?
pengen juga maen kesana jadinya…ini keratonnya bisa dicapai angkot?
Bisa ditaaa mudah banget! Aku jg mw lg kesana
aku mau kesana minggu depan, tapi sama mas bebeb…mau gabuuung? 😀
Klo gt aku skip deh hahaha ntar dah kt berdua aja 😝
jikalau nanti saya ke cirebon, patut untuk singgah dikeraton ini deh mbak , oya sebelumnya salam kenal 🙂
monggo dicoba hary
Ternyata Keraton Cirebon masih menyimpan sejarah begini ya Win.
Baca tentang keraton itu beneran bikin pingin cepet ke sana trus pelototi satu-persatu koleksinya. Memutuskan bergabung dengan NKRI membuat kerajaan-kerajaan di Nusantara hilang pamor bahkan ada yang sudah gulung keraton karena pailit.
Dari Jakarta ke Cirebon ada kereta langsung kah?
cobalah halim tp jangan ekpektasi terllau tinggi soalnya emanhg biasa saja sih
aku udah ke sini juga. pas lebaran kemaren 🙂
Lumayan keren ya indri
di pinggir jalan gede lagi..
Semoga ada yang jual buku yg membahas keraton Cirebon di sana
Sayang, ketiga keraton di Cirebon terlalu banyak konflik.
Itu dia