I would challenge you to a battle of wits, but I see you are unarmed. – Shakespeare

Hello World!
Jakarta, 14 Desember 2014
Yang suka layangan tunjuk tangan? Aku salah satu orang yang suka dengan layangan karena mengingatkanku pada masa kecilku di kampung. Terus karena ajakan si Rinta serta baca blognya si Frista aku baru tahu ada Museum Layang di Jakarta. Rupanya masih banyak tempat wisata menarik di Jakarta yang belum aku jelajahin, untuk itu aku harus jalan-jalan di Jakarta hehehe 😀

Akhirnya aku memutuskan untuk tour ke museum layang-layang Indonesia sendirian dengan menggunakan angkutan umum. Transportasi umum ke Museum Layang-Layang Indonesia dengan angkot METRO MINI dari Blok M no. 510 Jurusan Pondok Labu. Untuk turun lewat dari Rs. Fatmawati hingga ke Jl. Labu serta jelilah melihat Palang bertuliskan “Museum Layang-Layang” disebelah kanan jika dari Blok M. Dari gang jalan maka harus berjalan ke dalam tapi tidak terlalu jauh.

Memasuki Museum Layang-layang Indonesia maka aku langsung suka dengan gaya bangunan yang kental dengan rumah tradisional Jawa lalu terdapat dua patung di pintu lalu aku masuk ke dalam museum.
Masuk ke dalam halaman museum maka aku membayar tiket masuk seharga Rp10.000. Dan harga tiket cukup worth it karena harga termasuk nonton video tentang sejarah layang-layang, free tourguide serta membuat layangan sendiri yang akan menjadi souvenir dari museum.
Setelah membayar tiket masuk aku lalu menonton sejarah Layang-layang yang mengesankan karena sebenarnya asumsi asal muasal layang-layang itu dari Sulawesih loh. Aku masuk ke dalam audio visual dan menonton sendiri film layangan dengan durasi 15 menit. Melihat depan ruang audiovisual maka layangan berbentuk kepala naga merah dan layangan berbentuk kupu-kupu besar telah menyambut di depan pintu. Aku suka dengan interior museum layangan ini.
Secara umum museum layang terdiri dari 4 bangunan dengan fungsi yang berbeda-beda. Rungan pertama sebagai tempat menonton video layangan, ruangan kedua sebagai tempat membuat keramik serta melukis batik, rungan ketiga sebagai ruang pamer koleksi layangan serta tempat membuat layangan seta ruangan keempat sebagai tempat koleksi keramik.

Banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan di museum layang-layang Indonesia seperti membuat keramik dengan harga Rp50.000, melukis keramik dengan harga Rp40.000, membuat batik dengan harga Rp40.0000.
Saat memasuki ruangan pamer tempat koleksi layang-layang, aku melihat anak kecil yang melukis layangan di baju serta ada juga anak kecil yang melukis layangan. Memang pas aku datang banyak sekali rombongan anak kecil yang sedang tour ke museum layang.
Aku pun melewati anak kecil yang sedang asyik melukis lalu membuka pintu menuju ke ruang pamer layangan. Lalu aku kagum sekali dengan koleksi museum layangan. Ada yang berbentuk laba-laba, ikan nemo, sepeda, rumah adat jawa barat, naga, kuda putih, layangan dari daun dan masih banyak lagi. Intinya koleksi layangan bermacam-macam seperti layangan tradisional, layangan modifikasi dan layangan olahraga.

Karena saat kunjungan banyak anak sekolah yang berkunjung ke Museum, maka aku tidak mendapat tour guide tapi beruntungnya aku ketamu dengan salah satu tourguide di dalam ruang pamer. Bapak inilah yang mengabadikan photoku dengan koleksi layangan yang keren.
Ada beberapa yang menyita perhatianku terutama layang-layang yang berukuran besar. Tak mau ketinggalan moment sehingga cus minta photo.

Setelah puas keliling membaca informasi tentang layangan, akupun keluar lalu melajar membuat layangan hahahaha
Bapak itu juga yang menyiapkan semua peralatan. Cara membuat layangan ternyata sederhana loh. Mulai dari menggunting kertas kemudian menempelnya pada rangka bambu lalu meluksi dengan cranyon. Tapi aku tidak jago gambar malah memuat gambar yang anak SD juga bisa hhahahhaa 😀
Disini merasakan kembali seperti bocah. Walau aku jalan sendirian ke Museum Layang-layang Indonesia tapi seru sekali. Tidak sia-sia perjalanan jauh ini!
Buat yang belum mengunjungi Musuem Layang-layang Indonesia bisa dijadikan referensi tempat liburan singkat di Jakarta yang mendidik 😀
Salam
Weeny Traveller
layang2nya bagus-bagus ya?. wualahh.. ternyata habisin weekend bisa juga disini. thanks for sharing 🙂
iya ito udah kesana?
Blom to. Baru tau malah.hahhaha
kesanalah to
Layang-layangnya keren ya! Jadi inget dulu sewaktu SD juga ada tugas prakarya membuat layang-layang, hehehe 🙂
iya zilko keren bisa buat sendiri
tunjuk tangan hahah
serem jug layanganya , ini kalau dinaikin malem ngeri 😀
hahha iya
kk belum nih ke sini, sering lewat tapi belum sempat aja ngeliatnya
bagus2 ya layangannya
coba kak
*bookmark* 😀
sipp
wah keren! terimakasih ya mbak infonya hihihihi
sama-sama
saya taunya mueum ini gara2 JKT48 😆
ada ya hahah
Keren banget…ini kayaknya menarik banget untuk dikunjungi yaaa…
iya indah di jakarta loh
layang-layangnya layang-layang kelas festival layang-layang ya wien. lengkap dari seluruh propinsi di indonesia kah?
saya dulu waktu kecil juga bisa lho naikin layang-layang. yang paling bete itu kadang kalau layang-layangnya putus karena benang gelasannya kurang canggih.
salam
/kayka
bener bgt kayka.. udah pernah kesana?
belum wien, taunya juga dari postingan ini 🙂
salam
/kayka
ntar dah kalau balik ke jakarta lg kayka
Assalaamu’alaikum wr.wb, Winny…
(Angkat tangan)…Saya juga menyukai layang-layang. Ia permainan saya semasa kecil. Kagum lho melihat banyaknya bentuk layang-layang di museum itu, ada yang menakutkan rupanya, ya. pandai sekali mereka melukir lakar di atas kertas layang2 itu.
Salam manis dari Sarikei, Sarawak.
sama aku juga suka
Wow… unik.
Di daerah Jakarta Selatan memang banyak museum kontemporer, ya.
ada lg yg lain?
Ada, dulu teman saya pernah ke Museum Di Tengah Kebun. Unik, soalnya barang-barang yang dipajang langka sekali, dan asalnya dari seluruh dunia.
penasaran apa namanya?
Andai ada peta wisata museum gitu ya. Pasti gampang tuh nyarinya kalau kapan-kapan ke Jakarta. Layang-layang Capung itu gede kali, Win. Itu nerbanginnya bisa terangkat kita. Hahahaha
iya citra bisa terbang kita ahhaha.. kpnlah ke jakarta u?
Tgl 30 insya Allah
des?
Iya, Win. Aku sekarang lagi di Dieng. Tgl 29 balik ke Jakarta.
udah balik dong?
Kayanya layangan yg gini ga cocok buat diaduin. 😆
hihi iya juga