Ngetrip ke Mini Aztec “Candi Sukuh”


Sukuh is a 15th-century Javanese-Hindu temple that is located on the western slope of Mount Lawu on the border between Central and East Java provinces

candi sukuh
Candi sukuh

Hello World!

11 Oktober 2014

Ngetrip ke Candi Sukuh merupakan perjalanan yang paling utama di Solo setelah Museum Sangiran karena dari gambar objek wisata menarik Solo, maka Candi Sukuh sangat di rekomendasi sehingga membuat kami penasaran untuk mengunjununginya terutama aku yang doyan plesiran ke sejumlah candi di Indonesia hingga ke Kamboja!

Candi Sukuh merupakan salah satu candi paling menarik di Asia Tenggara. Keunikan dari Candi Sukuh terletak pada bentuknya yang trapesium menyerupai piramida suku Bangsa Maya Amerika Tenga yaitu hmirip Aztec mini ya? Yang sudah ke Amerika Tengah coba beri komentar mengenai Candi Sukuh 😀

Dari Air terjun Jumog maka kami diantar oleh Mas Cendil dan Pak Yoyo dengan mobil sewaan yang berisi Aku, Gladies, Cecil, Desti, Sarta dan Reza menuju ke Candi Sukuh. Sesampai di Candi Sukuh, hari sudah sore sehingga kami pada saat masuk tidak membayar tiket masuk karena loketnya sudah tutup. Syukurnya kami masih bisa masuk ke dalam Candi Sukuh melalui pintu pagar dari bagian tengah sehingga kami langsung dapat menikmati keeksotisan Candi Sukuh.

Candi Sukuh ditemukan oleh arkeolog pada masa pemerintahan Gubernur Raffles tahun 1815

the exotic sukuh temple
Exotic sukuh temple

Objek wisata Candi Sukuh memang kurang diketahui padahal Candi Sukuh itu masuk ke dalam kategori “10 interesting place to visit in Indonesia” versi Lonely Planet loh! Mungkin karena akses ke Candi Sukuh yang susah-susah gampang karena letaknya di lereng Gunung Lawu. Lokasi  Candi Sukuh berada di balik desa kaki Gunung Lawu, Dujug Berjo, Desa Sukuh, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Memasuki Candi Sukuh, aku hanya tersenyum karena ornamen disekitarnya yang erotis serta unik. Pantas saja Candi Sukuh merupakan candi menarik untuk dikunjungi. Yang paling membuat perhatian kami tertuju pada relief patung tanpa kepala sambil memegang sesuatu. OMG erotis sekali! #tepok jidat 😀

Kebanyakan pengunjung malah suka memasang kepala di badan patung sambil berphoto. Selain patung “sesuatu”, di sisi lain terdapat juga patung berbentuk kura-kura, garuda, hewan berbentuk babi, gajah, serta relief-relief keren!

Keunikan dari Candi Sukuh terlihat pada relief-relief unik!

candi sukuh indonesia
Relief di Candi Sukuh 

Komplek Candi Sukuh terdiri dari tiga teras yang memiliki keunikan tersendiri yang memiliki udara juga segar serta pemandangan desa yang menawan karena  memang candi Sukuh terletak di lereng kaki Gunung Lawu pada ketinggian kurang lebih 1.186 meter di atas permukaan laut.

Candi Suku bentuk piramida yang mirip Suku Maya di Meksiko

candi sukuh
Candi Sukuh

This monument was built around fifteenth century in the same era when Suhita ruled Majapahit during 1429-1446. Facing to the west consisting three leveled terraces, the complex symbolizes some levels to attain perfection in life. The levels are also symbolized by some reliefs which explain the existing of three worlds (level of life). the under world is represented by the Sacred Bima, the middle world is represented by Ramayana, Garudeya and Sudhamala and the above world is respresented by Swargarohanaparwa. This symbolization of the three worlds shows the step which human must pass to go to nirvana. The terraces and the reliefs are symbolization of human’s journey to immortality and perfection which realized by a purification ritual. This ritual is aimed to raise person’s dignity after the spritural liberation.

sukuh temple
Relief sukuh temple

Kesan yang aku dapatkan ketika liburan sebentar di Candi Sukuh ketika melihat patung yang terpotong membuatku penasaran ada apa gerangan sebab akibat dari patung-patung tersebut terpotong kepalanya.

Saat kami mengamati Candi Sukuh maka pengunjung lain meminta photo dengan Cecil sehingga tiba-tiba dia menjadi populer seharian sehinggga kasihan juga melihatnya. Di lain sisi Reza, Sarta, Gladies dan Desti naik ke atas Candi yang sejam kemudian aku naik ke atas sendirian betapa aku kaget adanya sesajen di atap.

Puas melihat pemandangan dari atas maka aku turun dan tiba-tiba beberapa pengunjung cowok minta photo denganku yang kemudian membuat Cecil berkata “u are popular too“! Lol 😀

Sukuh temple is mini aztec in Indonesia

candi sukuh
Candi Sukuh

Oh ya bagi yang suka photographer cocok sekali mengunjungi Candi Sukuh, karena tempatanya bagus untuk menelusuri bakat photographi serta bagi yang suka narsis maka harus ke Candi Sukuh, dijamin pasti puas bernarsis ria 😀

Pengalamanan lucu lainnya saat di Candi Sukuh ketika bertemu dengan cowok bule yang salah satunya dari Swiss, teman sekampung Cecil saat melihat relief yang tersusun di samping piramid. Sehingga Cecil berbicara dengan teman kampungnya yang jauh-jauh ke Indonesia nyasarnya malah di Candi Sukuh.

Untuk teman tripku lainnya Sarta dan Desti malah senang bernarsis ria berdua lalu diikuti Reza sambil menikmati pemandangan gunung yang mempesona. Sedangkan aku dan Gladies malah senang berkeliling memandangi setiap ukiran di dalam candi.

candi sukuh
Candi sukuh

Untuk ukuran candi memang tidak terlalu luas, jadi 1 jam hingga 2 jam cukup untuk mengelilingi Candi Sukuh. Saranku jika ingin ke Candi Sukuh sebaiknya datang sore hari atau pagi hari karena suasanya dingin dan teduh. Terus kalau bisa ikuti pengalaman kami saja pas datang di sore hari lumayan kan tidak bayar tiket masuk hehehhe 😀

Kesejukan Candi Sukuh berasal dari pohon rindang diskeitarnya. Pemandangannya yang oke serta taman tertata rapi membuat kami betah istirahat di Candi Sukuh. Stress kerja langsung hilang, fresh, benar-benar refreshing!

Di salah satu gapura Candi Suku memiliki relief mirip di Candi Prambanan

Candi sukuh
Cecil, Winny, Reza, Sarta, Desti, dan Gladies di Candi Sukuh

Untuk sisi yang aku suka di Candi Sukuh ialah patung Garuda serta relief berbentuk hati. Oh ya jangan ditiru duduk diatas batu candi karena tidak boleh, aku baru tahu setelah berphoto dulu sehingga aku merasa bersalah juga. Sementara untuk naik ke atas Candi Sukuh dibatasi cuma 10 orang saja.

Kalau pendapatku pemandangan dari atas “biasa saja”, berbeda saat di komplek Angkor yang keren tapi aku tetap sukaaaaa sekali berkunjung ke Candi Sukuh, salah satu candi kece yang pernah aku kunjungi!

aztec of indonesia
Aztec of Indonesia

Untuk photo yang aku suka di antara photo yang aku ambil ialah photo Sarta yang sedang merenung akan siapakah jodohnya kelak. Mikirinya berat banget, oiya pembaca please kalau kamu cowok kece tolong temanku yang satu ini di lirik dikit manatahu jodohnya kamu ahhahahahahah 😛

(peace Sarta ^^v)

 candi sukuh
Sarta di Candi Sukuh sedang meratapi nasib

Jadi keseluruhan pengalaman ke Candi Sukuh merupakan pengalaman yang paling berkesan eksotis dan erotis. Full seharian kami melihat yang vulgar mulai dari Museum Sangiran lalu di Candi Sukuh ini hingga ke Candi Cetho semuanya aneh bin ajaib hehe 😉

Siap-siap terkejut ketika jalan-jalan ke Surakarta atau yang memiliki niat hendak menjelajah objek wisata Solo hingga wisata diluar Solo karena penuh dengan hal-hal yang aneh-aneh!

my bakcpack team
Desti dan Reza di Candi Sukuh

Catatan perjalanan ke Candi Sukuh:

1. Sebaiknya menuju ke Candi Sukuh menyewa mobil biar lebih flexible ramai-ramai.

2. Informasi mengenai candi Sukuh sangat minim tapi menarik untuk dikunjungi

3. Bentuk Candi Sukuh mirip piramida dengan dua ekor kura-kura di depan pintu utama

4. Patung peninggalan Candi Sukuh agak erotis sehingga jika membawa anak kecil harus dibimbing orang tua

5. Menjaga sikap selama di Candi Sukuh salah satunya jangan membuang sampah sembarangan

sukuh temple of indonesia
Cecil dan Gladies di Candi Sukuh

 Bagaimana pendapat kamu tentang Candi Sukuh?

To be continue.. 

Salam

 

Weeny Traveller

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

61 thoughts on “Ngetrip ke Mini Aztec “Candi Sukuh”

  1. Jadi pengen ke sana deh. Nanti lah kalo ada tugas luar kota.

    Soal patung yg erotis itu… Jaman dulu itu dianggap lambang keperkasaan dan kesuburan. Sekarang aja kita (manusia modern) menganggap itu erotis

  2. Kereeeennnn..!!!👍😃 Emang mirip dgn bangunannya suku Aztec/Maya/Inca.. Eh tapi dipikir2 semua bangunan pra sejarah terutama yg besar2 di seluruh dunia tuh bentuk dasarnya sama loh: piramida! Ini termasuk Borobodur dan piramida Mesir yg umum dikenal itu..

      1. Kalo waktu kami tinggal di Kolombia, sebetulnya deket kayak Jakarta-Hong Kong, cuma…suamiku liburnya cuma 3 hari dalam 2 minggu, trus mau pergi sama temen2 pada gak bisa atau gak berminat, mau pergi saya sendiri masih was-was karena faktor keamanan.. Duhhh..semoga kejadian bisa ke Amerika Selatan lagi.., sama pengen ke Kepulauan Galapagos di Ekuador dan air terjun Iguazu di perbatasan Argentina-Brazil yg konon katanya lebih besar drpd air terjun Niagara… (banyak ya maunya..hehehe..)

  3. Haiii winny, ninggalin jejak disini heheheh
    btw ternyata gw udh sering baca blog dikau apalg pas tentang jogja tp ndk pernah ninggalin jejak eeh malah ketemuan kmrn, kita blm sempet ngobrol nih, next meeting kita crt2 banyak yaa win ajarakan ak traveller sejati hahahha

  4. Assalaamu’alaikum wr.wb Winny..

    Mereka yang berada dalam bidang arkeologi tentunya sangat menyukai warisan sejarah berkurun ini untuk dikaji kehebatan manusia silam dalam membina kemajuan mereka sehingga bisa kita tatapi hingga ke hari ini. Melihat kepada banyaknya patung di atas, tentu sekali pengaruh agama Hindu sangat kuat di sana, ya.

    Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂

  5. Topp..baru aja aku posting soal piramid di Mexico 😀 😀 pas banget pas baca ini..kalau yg di Yucatan – Mexico lebih tinggi – totalnya 30 meter – cuman relic-nya gak seheboh yang di Sukuh, masih banyak yang harus diperbaiki sepertinya..gak nyangka ya bisa hampir serupa..

  6. Menarik sekali sharing perjalanannya mbak Winny ini.

    Saya belum pernah ke Candi Sukuh, tapi pengen banget ke sana setelah menjelajahi setiap detail sisi-sisi Candi Sukuh yang dibalut kisah misteri dan konspiratif dalam sebuah Novel “SUKUH – Misteri Portla Kuno di Gunung Lawu” karya Rizki Ridyasmara.

    Kalo mbak suka baca novel, karya ini recommended banget. Ulasan sejarah-nya keren.

      1. Di Gramedia ada kok.

        Di Goodreads dapat rating 4.14/5 mendekati sempurna. Karena pembaca disajikan fakta-fakta yang mengejutkan yang belum pernah dipublikasikan dalam buku-buku sejarah.

        http://www.goodreads.com/book/show/15767300-sukuh—misteri-portal-kuno-di-gunung-lawu

        Saya yakin, mbak Winny setelah baca novel ini pasti pengen balik lagi ke Candi Sukuh untuk melihat kembali dan membuktikan jejak-jejak bersejarah di sana dan di lingkungan sekitarnya, yang setiap tanda-tandanya meninggalkan kisah-kisah menakjubkan.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: