Jalan-jalan ke Air Terjun Jumog Karanganyar


If you want something in your life and you are not praying Tahajjud for it, then in reality you do not really want it (Sheikh Yasir Qadhi)

Air Terjun Jumog
Kami di Air Terjun Jumog

Hello World!

Air Terjun Jumog, 11 Oktober 2014

Dari Museum Kepurbakalaan Sangiran jam telah menunjukkan jam 12.00 siang dan kami sangat lapar sehingga kami berhenti di pasar Bunder untuk makan siang. Menu makan siang kami ialah Soto ayam dan soto daging yang jika dilihat dari penampilan tidak begitu wow tapi pas di makan hmm enak sekali 😀

Emang kalimat do not judge by its cover emang bener adanya! Tempat makan siang kami merupakan warung yang ada di pasar, Pak Yoyo dan Mas Cendilah yang mengajak kami makan disana. Selain soto kami juga mencoba gorengan serta jeruk hangat, dan saat membayar betapa kagetnya kami karena untuk makan berenam aku, Cecil, Gladies, Sarta, Desti dan Reza komplit minuman, dengan gorengan serta soto kami hanya membayar Rp76.0000/6 orang. Apa tidak bego kaget kami? ahhahah 😀

Setelah kenyanga maka Desti dan Reza pun sholat sehingga waktu kami di Pasar Bunder hingga jam 13.30 lalu kami beranjak ke Karanganyer untuk wisata alam alternatif yang terkenal di Solo seperti Air Terjun Jumog dan candi yang ingin kami kunjungi Candi Sukuh dan Candi Cetho.

Jam 15.30 kami sampailah di Karanganyar, tempat Air Terjun Jumog berada. Alasan ingin menuju ke Air terjun Jumog karena di google salah satu tempat wisata Solo yang patut dikunjungi. Nah pada saat menuju ke Air Terjun Jumog kami sempat nyasar karena mas Cendil lupa jalan hingg akhirnya kami sampai juga.

air terjun jumog
Wisata Alam air terjun jumog

Tak jauh dari tempat parkiran kami telah disambut dengan ucapan “Selamat datang di Wisata Alam Air Terjun Jumog”! Lalu si Reza langsung membayar tiket masuk karena kami sebenarnya di buru waktu karena ingin ke Candi Sukuh dan Candi Cetho. Pas hendak membeli tiket, seperti biasa tiket wisatawan lokal lebih murah dibandingkan tiket wisatawan asing yang membuat Cecil, bule asal Swiss teman kami yang bisa berbahasa Indonesia langsung kecewa! Lalu kami hanya bisa mengepuk bahunya “patient”!

Lalu kami pun berjalan  menuju ke Air Terjun Jumog. Pemandangan disekitar air terjun Jumog tepat di pintu loket tiket karcis masuk ialah kolam berenang lalu naik sedikit ke atas maka air mengalir akan terlihat jelas, asri!

Selian itu ada juga warung untuk membeli makanan, tapi pas kami kesana kebetulan wisata air tejun Jumog sepi sekali dari pendatang. Mungkin karena sudah sore kali ya.

tiket masuk jumog
Tiket masuk air terjun jumog

Untuk pengmbilan spot photgraphy Air terjun Jumog yang paling aku suka ialah tepat di bawah jembatan pertama dari air terjun karena merupakan sisi yang pas untuk mengabadikannya.

Kalau pendapat personal air terjun Jumog jadi terasa biasa bagiku karena aku sudah melihat Air terjun Sipiso-piso yang keren tapi walau demikian air terjun Jumog lumayan segar loh serta pemandangan batu dan pepohonan disekitar air terjun yang eksotis indah 🙂

Kebanyakan wisatawan yang mengunjungi air terjun Jumog paling suka berphoto saja, entah karena kebetulan datang kebanyakan berphoto. Dan untuk airnya sendiri segar, alami, hal yang aku suka dari jalan-jalan ke air terjun/curug.

air terjun jumog
Air terjun jumog

Oh ya melihat air terjun maka teman-temanku langsung dekat ke air terjun dan langsung eksis berphoto seperti Gladies, Reza, Sarta dan Desti dan aku juga hahaha 😀

Berbeda dengan Cecil, dia malah asyk memphoto suasana air terjun. Satu hal yang komentarnya yang unik mengenai Solo yaitu ” I fall in love with this village”! begitu katanya..

Cecil sangat suka dengan pemandangan kebun teh di Karanganyer sehingga aku senang juga karena teman ku juga senang, maklum akulah penyebar virus travelling kepada temanku seperti Reza, Gladies, Sarta dan Desti. Bahkan jalan-jalan ke Solo merupakan pengalaman pertama si Reza sehingga dia paling excited banget. Plus perjalanan ke Solo ala backpacker even backpacker parlente tapi tetep jauh dari kata Hedon! Tips yang suka jalan, bagusnya jalanlah bersama teman karena hemat sebab sharing cost sehingga jatuhnya biaya perjalanan jadi murah 😉

jumog
Aliran air jumog

Kesalahan kami dalam menjelajah wisata alam Solo ialah karena kami berangkat terlalu lama sehingga perjalanana terasa buru-buru sehingga buat yang ingin berencana ke air terjun jumog saya sarankan berangkat lebih awal agar lebih bisa santai.

Kami hanya 30 menit saja di Air Terjun Jumog padahal akan lebih seru lagi jika kami mencoba sate ayam sambil menikmati air terjun, pasti lebih sedap, iya kan?

Cuma rasa penasaran kami akan Candi Sukuh membuat kami haya beberapa saat saja di air terjun jumog tapi tak apalah yang penting happy 🙂

jumog waterfall
Cecil di Air terjun Jumog

Jumog waterfall is a beautiful waterfall with trees around it!

Happy travelling!

waterfall jumog
Aku di air terjun jumog

Budget biaya perjalanan hari pertama di Solo

1. Penginapan Rp800.000/2 malam untuk 6 orang di cakra homestay dan dapat sarapan pagi berupa roti

2. Biaya sewa mobil dan bensin Rp750.000 seharian keliling dan dapat empat tempat wisata di luar Solo yaitu : Museum Purbakala Sangiran, Air Terjun Jumog, Candi Sukuh, Candi Cetho

3. Biaya makan siang untuk berenam Rp76.000 dan biaya makan malam Rp90.000

4. Untuk biaya masuk ke Sangiran Rp30.000/6 orang, tiket masuk air terjun Jumog Rp35.000/6 orang, biaya tiket masuk candi cetho 18.000/6 orang.

wisata air terjun jumog
Pak Yoyo, Desti, Gladies, Sarta, Aku dan Reza di wisata air terjun jumog

Catatan perjalanan Air Terjun Jumog

1. Tiket masuk ke Air Terjun Jumog Rp3000 untuk wisatawan lokal dan untuk wisatawan mancanegara tiket masuk Rp10.000

2. Lokasi air terjun jumog terletak di daerah Berjo, kecamatan Ngargoyoso, kabupaten Karanganyar. Berjarak sekitar 40 km ke arah timur Solo.Dari arah Solo menuju Tawangmangu. Di pertigaan selepas Pasar Karangpandan, ambillah jalur ke kiri ke arah Ngargoyoso. Jalur ke kanan adalah jalur ke Tawangmangu.

3. Peta dan Koordinat GPS Air Terjun Jumog:  7° 37′ 52.68″ S  111° 7′ 37.24″ E 

4. Fasilitas di area air terjun jumog : adanya kolam renang, warung penjual sate kelinci dan ayam serta makanan khas daerah

5. Air terjun Jumog mempunyai ketinggian kurang lebih 25 meter, disekelilingnya terdapat tumbuhan paku yang menjulang tinggi.

Waktu sudah sore saatnya ke Candi Sukuh dan Candi Cetho….
To be continue

Salam

 

Weeny Traveller

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

57 thoughts on “Jalan-jalan ke Air Terjun Jumog Karanganyar

  1. Aku juga suka ke air terjun, tapi sayang, biasanya kalau mau ke air terjun, jalan dari loketnya jauh banget. Jadi mikir 2 kali deh buat ke air terjun mbak hehehe 😀 Kalau air terjun Jumog ini jalannya jauh apa nggak sih mbak? 🙂
    Duuuh foto air terjun yang ada Cecilnya keren euy, berani banget ngambil sedeket itu. Apa enggak takut kena cipratan air tuh kameranya mbak? 😀

  2. Assalaamu’alaikum wr.wb, Winny…

    Indah sekali panorama di Air Terjun Jumog ya. Masih alami dan lestari. Pasti sejuk di sana. Bayaran masuknya juga murah. Asyik sekali melihat pemandangan air terjun melalui lensa Winny.

    Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂

  3. mb kalau ngajak anak anak kira kira curug ini recomended gak? ankku baru 3,5 thn dan 2 tahun…kami harus menggendong..jadi sangat di perhitungkan kalau naek nya jauh. trimakasih

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: