Berburu Sunrise di Puncak Sikunir Dieng


Success is not a destination, but the road that you’re on. Being succesful means that you’re working hard and walking your walk every day. You can only live your dream by working towards it. That’s living your dream! By Marlon Wayans

View Sunrise Sikunir
View Sunrise Sikunir

Hello World!

25 Mei 2014

Suhu udara bagaikan menusuk tubuh kami tepat di jam 4 pagi ketika kami siap-siap berburu Sunrise di Puncak Sikunir Dieng. Hawa pegunungan dataran tinggi Dieng benar-benar membuatku kedinginan yang tak biasa apalagi untuk sekedar membasuh muka, rasanya seakan cuci muka dengan air es. Lalu aku dan rombongan buru-buru menuju ke Sikunir dengan Pak Supir kami yang setia mengantar kami. Karena kami jugalah dia terpaksa tidur di dalam mobil di luar dari penginapan setelah menolak ajakan kami untuk menginap dengan rombongan. Ada iba kepadanya karena harus tidur diluar demi membawa kami ke Puncak Sikunir Dieng, beginilah susahnya mencari uang teman!

Perjalanan berliku pun tak terasa oleh udara dingin yang tak tertahankan, beberapa dari kami bahkan belum sarapan sama sekali . Dari kelalain tidak makan dan sok-sok an mendaki gunung ditambah masih pemulalah maka bencana terjadi kepada kami.

Sikunir
Sikunir

Jadi ceritanya pengalaman tidak menyenangkan saat pertama naik gunung dan semoga menjadi pelajaran bagi pemula yang ingin naik gunung agar menyiapkan tenaga ekstra serta rencana yang matang sebelum mendaki Gunung.

Untuk menuju Puncak Sikunir jalanannnya amat licin, tanah  serta mendaki yang berliku , pegangannya juga seadanya ditambah pencahayaan yang kurang dari kami, kami hanya mengandalkan senter pinjaman dan untungnya Hpku emmiliki center sehingga bisa menunjukkan jalan. Jadi saat mendaki  Puncak Sikunir yang memiliki ketinggian  2100 diatas pemukaan laut, tepat di tengah jalan salah satu temanku kami Diany kecapean karena jalanan yang berliku serta karena baru pertama. Di tengah jalan dimana tanggung untuk turun tiba-tiba dia hampir pingsan yang membuat kami shock jantung.  Jujur aku juga pertama kali mendaki gunung setinggi itu, dan saat dia hampir pingsan aku jadi teringat ada korban yang meninggal karena hypothermia, sampai keringatku bercucuran karena bisa berabe kalau salah satu teman di rombongan kenapa-kenapa apalagi di rombongan cuma ada 1 laki-laki yang menjaga 7 wanita. Kami semua panic dan berusaha memberikan makanan serta minum kepada Diany serta memeluknya agar dia tetap hangat. Pokoknya pengalaman yang membuat jantung deg-deg syurrr sampai puluhan pendaki yang lewat menanyakan kenapa kawan kami hingga salah satu penduduk Dieng yang berambut gimbal membantu temanku. Dia membaca apa lah itu sampai aku kira dia kerasukan, iii seram banget dah! Irwan, Ivana, Sarta, Merry dan Elisabeth serta Bu Dessy panik, aku juga! Untunglah bertemu dengan Bapak tersebut sehingga temanku Diany pada akhirnya sanggup melanjutkan perjalanan hingga ke Puncak Sikunir. Pengalaman kami pertama naik Gunung memang seperti Drama Sinetron yang rasanya Nano-Nano banget! Dari pengalaman pendakian pertama dengan para pemula membuatku memetik perlajaran berharga yang semoga bermanfaat bagi setaip orang!

Ketika Diany hampir pingsan di Sikunir
Ketika Diany hampir pingsan di Sikunir

Catatan penting Perjalanan beruburu Sunrise Sikinur

  1. Buat pemula, kalau belum pernah kenali stamina diri, serta harus makan sebelum mendaki.
  2. Siapkan baju hangat, jaket tebal, topi hingga sepatu hangat serta minyak angin atau apapun yang menghangatkanmu
  3. Jangan lupa membawa senter dan pencahayaan yang cukup
  4. Bawa tas backpack untuk minum dan makanan karena tidak ada yang jual makanan di Puncak Sikunir tapi sampah nya dibawa pulang ya
  5. Yang penyakit Asma, darah rendah, belum pernah sama sekali naik Gunung, tolong ditanya Kediri sendiri kira-kira sanggup gak mendaki jalanan licin yang berliku? Kalau dari hati terdalam mengatakan tidak, jangan deh coba-coba untuk mendaki atau mau mati konyol. Kalau mau coba juga usahakan persiapan yang matang dan please bawa orang yang expert tentang gunung atau tourguide yang bisa diandalkan dan obat yang mendukung.
  6. Jalanan ke Puncak Sikunir itu licin sebaiknya gunakan sepatu yang nyaman atau sandal Gunung.

Sesampai di Puncak Sikunir sayangnya sunrise tertutup kabut sehingga kesempurnaan Sunrise Sikunir tidak menunjukkan keindahan sesungguhnya! Tapi walau demikian aku suka dengan suasana puncak yng begitu banyak pendaki menikmati hidupnya dengan alam.

Sunrise Sikunir Dieng
Sunrise Sikunir Dieng

Aku, Bu Dessy serta Diany akhirnya sholat subuh dengan air seadanya di puncak Sikunir. Aku senang bisa juga sampai di Puncak Sikunir setelah mupeng melihat pengalaman salah satu Blogger Intan di Puncak Sikunir 2 tahun yang lalu dan yang plaing aku suka ialah pohon cemara tanpa daun dengan balutan orange sinar sunrise yang kali in aku dapatkan pohon cemara tanpa daun dengan balutan kabut.

Saat menikmati sunrise Sikunir lagi-lagi aku berpisah dari rombongan dan menikmati sunrise setelah puas lalu kami turun kebawah.

Saat di hendak turun kamipun tidak melewatkan berphoto dengan pohon cemara diatas Puncak Sikinur yang menurutku pemandangan terseksi di Puncak Sikunir ditambah jalanan yang curam turun, benar-benar pemandangan indah.

Nah saat hendak berphoto, aku meminta salah satu pengunjung untuk mengambil photo kami, yang lucunya yang mengambil photo kami malah anak Bapak tersebut. Saat dia mengambil photo kami, dia digodain temannya sambil dia berkata” Aduh panas banget ya disini”, dengan hiperbolanya sambil melirikku hingga membuat teman-temanku berkata “Cieeeee” hahahahah lucu dah!

Saat penurunan dari kejauhan kami mendengar alunan lagu dari pemusik jalanan dan lagu yang aku dengar ialah “oraopo-opo” yang membuat ku menyanyikan lagu ini sepanjang jalan. Bayangin betapa dasyatnya lagu ini yang aku dengar dari kejauhan Puncak! Luar biasa!

Musisi Sikunir
Musisi Sikunir

Pengalaman unik lainnya saat menadaki dan menurun Sikunir ketika aku melihat kotak infaq untuk kebersihan Sikunir serta ada pendaki yang kelelahan sehingga berhenti di tengah jalan.

Lalu kamipun melanjutkan penurunan dari Puncak Sikunir dan esampai di bawah kamipun melihat jelas para pemusik Gunung dan kami ikutan goyang dengan mereka! Gokilllll!

Setelah itu di dasar Sikunir aku melihat pohon kentang asli di tanah yang seumur-umur baru aku lihat! Daunnya loh serta umbinya ditambah panorama Telaga Cebong! Pemandangan Sikunir yang indah!

 

Akhirnya pendakian kami demi Sunrise Sikunir berakhir dengan sejuta kenangan! Objek wisata Sunrise Sikunir done!

“Pak, mari mencari makanan karena kita lapar”!

Salam

Weeny Traveller

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

12 thoughts on “Berburu Sunrise di Puncak Sikunir Dieng

  1. Syukur deh temanny plus serombongan baik2 aja.. mbak, dr bawah sampe ke puncak ngabisin brp jam ya? 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: