Goa Petruk ialah objek wisata andalan Kebumen dengan panjang sekitar 2 km. Goa Petruk merupakan salah satu Goa terindah di Indonesia karena bentuk sendimen bebatuan yang mengagumkan. Lokasi Goa Petruk di  Dukuh Mandayana, Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Hello World!

Salah satu destinasi menarik di Indonesia yang patut dicoba oleh traveler ialah Kebumen karena banyak sekali objek wisata alam yang menjadi pilihan mulai dari Goa, gunung hingga pantai. Salah satu yang patut dicoba di Kebumen ialah wisata Goa nya yang terkenal dengan “Goa Petruk”. Aku mengetahui masih ada Gua alami dari teman kerja Irwan sehingga terjadilah acara travelling ke Kebumen untuk berburu wisata Kebumen bersama dengan Bu Dessy, Ivana,  Sarta, Elisabeth dan Merry. Jika sebelumnya kami telah travelling ke Goa Jatijajar dengan ciri khas Goa yang sudah tertata rapi dan bersih maka kesan pertama melihat Goa Petruk ialah kesan alami dan benar-benar Goa, gelap penuh dengan air yang menetes dari stagnalitnya.

Lokasi Goa Petruk dengan Goa Jatijajar berdekatan tapi nuansanya berbeda sekali. Ketika memasuki Objek Wisata Gua Petruk dengan angkutan umum alias angkot maka disekeliling nuansa Petruk terasa kental sekali apalagi di perumahan penduduk. Sesekali terdapat poster tokoh petruk menempel di dinding perumahan.

Yeah we arrived in Petruk Cave!

Untuk sampai ke Gua Petruk maka kami harus menaiki anak tangga yang cukup memakan tenaga kami. Entah berapa ratus anak tangga yang kami naiki agar sampai ke mulut Goa Petruk tapi yang pasti untuk sampai ke mulut objek wisata Goa Petruk diperlukan ekstra usaha keras untuk mendaki. Tidak seperti di Goa Jatijajar yang memiliki rintangan yang mudah maka di Goa Petruk kebalikannya.

Harga tiket masuk ke Goa Petruk untuk dewasa Rp8000 dan untuk anak-anak harga tiketnya Rp4500. Untuk masuk ke dalam Goa Petruk maka harus menyewa jasa turguide ke dalam Goa Petruk dengan membawa lampu dinding zaman dahulu sebelum Thomas Alfaedison menemukan Bola Lampu yang kalau di kampungku Padangsidempuan menyebutnya Camporong Lampu dinding! 😀

We climbed the hundred steps to the top of hill

Sayangnya saat memasuki Goa Petruk persiapan kami itu Nol besar padahal hendak ke dalam Goa tapi kami tidak membawa peralatan yang memadai seperti lampu maupun senter. Di dalam Goa Petruk begitu gelap dan bau. Pusat cahaya kami satau-satunya hanyalah dari guide kami itupun untuk kami bertujuh untuk satu lampu serta cahaya lampu dari hp ku. Jangan bayangkan di dalam Goa Petruk seperti Goa Jatijajar yang mudah untuk dikelilingi, di dalam Goa Petruk lebih ektrim karena stagnalitnya yang menjulang tinggi ditambah air serta gelap gulita.

Ketika aku iseng menyenter ke dalam atas Goa maka ribuan kelelawar telah tersenyum diatas sana dengan sombongnya. Intinya pengalaman masuk ke dalam Goa Petruk merupakan pengalaman masuk goa dan benar-benar gua alami. Ibaratnya kayak kembali ke zaman megalithikum!!

Nah disitulah letak keistimewaaan Goa alami, tantangan menjelajahnya lebih memacu adrenalin. Sayangnya di dalam Goa Petruk penuh dengan air yang jatuh dari atas Staganalit sehingga tidak memungkinkan menggunakan kamera tapi walau begitu aku masih dapat mendapatkan hasil photo yang ada di dalam Goa Petruk dengan memanfaatkan plastik ke dalam kamera.

Apa yang menarik dari Goa Petruk?

Di dalam Goa terdapat bentuk-bentuk unik yang bisa dilihat seperti Batu Buaya, batu usus, batu layon/mayat, batu lukar busono, batu ayam telur, batu srigala putih, batu perangko, batu kristal, batu bapak jenggot, batu bunga kuncup, batu semar, kali pelangi, batu pesawat tempur, batu taman gajah dan masih banyak lagi.

Nama batu tersebut karena bentuknya yang menyerupai namanya. Untuk melihat jenis semua batu tersebut maka siap-siap dengan bau menyengat, nuansa gelap serta aliran sungai serta sesekali yang membuat bulu kuduk berdiri.

Kami tidak sanggup untuk menjelajah semua isi Gpa Petruk walau punya niat untuk mengunjungi semua jenis batuan karena hawa di dalam Goa Petruk sendiri.

Pengalaman yang tidak aku lupakan di Goa Petruk ialah sandalku yang putus sehingga aku harus menyeker sampai ke bawah. Jadi teringat akan putus tali sandalku di Batu Kapur Dolok Tinggi Raja, Pamukkalenya Indonesia untuk pertama kali dan kedua kali di Taman Bunga Nusantara Bogor dan di dalam Goa Petruk ini untuk ketiga kalinya sandalku putus!

My slipper broken on petruk cave!

Pengalaman berharga yang aku dapatkan dalam Travelling ke Goa Petruk Kebumen yaitu harus persiapan dan jangan sekali-kali memakai sandal di dalam Goa kecuali sandal gunung atau sepatu yang tahan air.

Sewaktu berburu di dalam Goa Petruk maka kami melihat beberapa serangga yang cukup membuat kami takut apalagi kami itu bertujuh cewek hanya satu cowok di rombongan kami serta satu guide. Bisa bayangkan kan betapa beraninya kami? Bahkan kefeminimanku keluar di Goa Petruk ini!

Tidak bisa diceritakan lagi bagaimana kesan di dalam Goa Petruk antara takut dan kagum bercampur aduk. Kalau aku sendiri paling kagum dengan bentuk di dalam Goa petruk yang menyerupai usus. Antara keren dan seram! 😉

My first experience went to natural caves shaped intestine!

Oh ya pengalaman berharga lainnya yang aku dapatkan di dalam Goa Petruk ialah betapa ribetnya aku dengan membawa banyak barang, seperti masker serta kamere DSL yang ditutupi oleh kantong plastik karena aku harus naik turun antar bebatuan yang terjal. Sehingga aku sarankan kepada para penjelajah atau anak backpacker pemula agar jangan mencontoh ku karena saking rempongnya aku dengan kamera dibalut plastik di tangan kanan belum memegang masker di tangan kiri alhasil aku terpleset di dalam Goa dan sakitnya minta ampun!!!!

Perjalanan ke Goa Petruk memang penuh pelajaran berharga bagi kami serta melihat bentuk alami Goa yang menakjubkan merupakan harta tak bernilai dalam perjalanan hidup kami, paling tidak kami tidak bisa seeksis di Goa Jatijajar Kebumen!

Catatan perjalanan Goa Petruk Kebumen penting untuk diketahui sebelum mengunjuginya

1. Sebaiknya mengunjungi Goa Petruk rombongan disertai dengan guide

2. Persiapkan peralatan untuk ke dalam Goa seperti masker, lampu kepala/senter, sandal gunung/sepatu serta  kamera yang tahan air agar tidak menyesal karena tidak bisa mengabadikan keindahan Goa Petruk.

 

Salam

Weeny Traveller