We walked together at the night to go around Semarang just to find an old cake shop and restaurant called Toko Oen not far from the Kota Lama (Old City or Oudstadt, and also ‘Little Netherlands’) on Pemuda Street, started from Simpang lima Semarang to Lawang Sewu then into Parangon Mall Semarang.

Hello World!
Travelling ke Semarang luar biasa karena aku dan teman-temanku berburu Wisata Semarang dengan jalan kaki alias ngegembel! Teman-temanku yang ikut ngebolang untuk menikmati wisata Semarang ialah Desty, Andisu, Irwan, Nirwan, Sarta. Setelah puas menikmati wisata Klenteng Sam Poo Kong di pagi hari, malamnya kami berburu kuliner Semarang serta berburu wisata andalan Semarang.
Lalu kami pun menaiki angkot untuk menginap di Damai Residence yang beralamat di Jl. Mt Haryonon No. 85A Semarang tepat di persimpangan Bangkok, tak jauh dari Simpang Lima Semarang jika berjalan dengan kaki. Penginapan kami di Semarang cukup murah dengan standar Hotel bintang empat. Kalau menurutku sih salah satu tempat penginapan murah di Semarang dengan harga Rp250.000/malam untuk 3 orang. Apalagi Pak Selo sebagai pengelola sangat ramah kepada kami. What a wonderfull journey!

Setelah bersih-bersih serta menitipkan barang, akhirnya kami ke mengelilingi Semarang dengan jalan kaki dimulai dari tempat penginapan kami hingga ke Simpang Lima Semarang, salah satu tempat berburu di Semarang.
Ramai-ramai kami berjalan kaki ke Simpang Lima disertai tanda tawa. Bagi yang belum tahu Simpang Lima, merupakan taman berbentuk segilima karena memang menghubungkan 5 Jalan. Malam hari Simpang Lima menjadi tempat nongkrong masyarakat, serta bisa keliling Taman denagn sepeda yang dihiasi dengan lampu kelap-kelip. Di Simpang Lima, kami bersantai sekalian makan malam. Aku memilih makanan khas Semarang yaitu tahu gimbal yang terbuat dari tahu dengan kuah kacang. Kalau temanku malah mencoba mie rebus. 😀

Jika mengunjungi Semarang jangan lupa nongkrong di Simpang Lima Semarang
Dari makan malam, akhirnya kami melanjutkan perjalanan untuk berburu tempat wisata Semarang, Lawang Sewu. Dengan nasehat si Andisu, kami berjalan kaki ke Lawang Sewu, dari sinilah kisah jalan kaki kami dimulai!

ASLI, sepanjang perjalan dengan gelak tawa apalagi tingkah kami yang aneh-aneh saat berpose di depan kamera dimulai dari mengangkat kaki bersama-sama. Lucu habis dah!
Bayangkan kami jalan kaki mulai dari penginapan kemudian ke Lawang Sewu hingga ke Toko Oen Semarang yang akhirnya kami harus menyerah jalan kaki tepat di Paragon mall. Kebayang gak sih berapa km kami jalan kaki di malam hari di Kota Semarang ini?
Lihat saja peta berikut yang kami lalui dengan jalan kaki bersama-sama, LUAR BIASA (PS sebagian teman yang ikut bukan traveller atau anak backapcker), jadi kebayang dong betapa hebatnya rekan perjalananku kali ini 🙂

Setelah capek serta nyerah jalan kaki ke Toko Oen akhirnya kami naik taxi tapi toko Oenya malah tutup. Alaamt toko Oen di Jl . Pemuda Semarang tak jauh dari Kota Tua Semarang! Hampir saja kami berjalan ke Kota Tua hahaha 😀
Kecewa tapi senang kamipun kembali ke tempat semula tapi kami nongkrong dulu di Simpang Lima Semarang sambil menikmati suasana Semarang di malam hari. Kami kemudian mencoba yang namanya wedang jahe seharga Rp5000 sambil duduk santai. Ah nikmatnya hidup saat bersama 😉
Puas santap kuliner Semarang, maka kami mencoba sepeda kelap-kelip di Simpang Lima Semarang. Harga sewa sepeda kelap-kelip untuk 3 putaran seharga Rp50.000. Sayangnya Sarta malah di tabrak bocah umur 5 tahun, ckckckkc aneh kan?
Akhirnya kami balik ke penginapan sambil membawa Sarta dengan luka di kakinya, meski demikian kami merasa sangat senang dengan perjalanan yang menguras keringat kami
Salam
Weeny Traveller
perjalanan yang sangat berkesan ya.
iya 🙂
Mampir di kuil sam poe kong juga bagus kok
sudah kesana
saya baru nanti malam berangkat dari jakarta ke semarang, tp masih bingung tempat wisata apa yg menarik disana dan oleh2 nya
ada Lawang sewu
berjalankakilah yang sehat sambil melihat keindahan alam di sekitar anda olahraga berupa berjalan kaki diwilayah-wilayah tertentu
yoii
makasih
Kulinernya Semarang mantap yaa… 🙂
iya kak emma