Fatahillah Museum (Jakarta History Museums) called the Stadhuis, was built in 1710 by Governor General van Riebeeckhoused in the former City Hall located in the old part of the city now known as Jakarta Kota, some hundred meters behind the port and warehouses of Sunda Kelapa. Jakarta History Museum displays the history of Jakarta from prehistoric days to the founding of the town of Jayakarta in1527 by Prince Fatahillah of Banten, and through Dutch colonization from the 16th century onwards until Indonesia’s Independence in 1945. The collection includes a replica of the Tugu Inscription that dates back to the 5th century under the reign of the great King Purnawarman, evidence that the center of the Tarumanegara kingdom was located around the present day seaport of Tanjung Priok. Location of the Fatahillah Museum at Jl. Taman Fatahillah No. 1 West Jakarta. To get there, you can use the TransJakarta bus going to Kota from Blok-M (Corridor 1). Stop at the last terminal, Kota. It’ll be a couple of blocks away to the museum. (Resource: Travel Indonesia).

Hello World, Hello Universe!
Mengelilingi Museum Fathillah di kawasaan wisata populer Jakarta, Kota Tua pertama kali aku lakukan dengan dua temanku Muja dan Yessi di tahun April 2012. Kala itu aku sedang training di Bogor dan dengan semangat ’45 aku naik KRL dari Bogor ke Jakarta untuk menghabiskan waktu libur bersama kedua temanku ini.

Travelling ke Museum Fatahillah bersama teman itu seru dan menarik, selain wisata murah juga bisa menambah pengetahuan tentang sejarah Batavia serta melihat barang antik peninggalan zaman dahulu. Untuk masuk ke Museum Fatahillah Jakarta di tahun 2012 biaya tiket masuk Rp2000 saja dengan memakai KTM alias Kartu mahasiswa. Untuk sekarang tiket masuk ke Museum Fatahillah Rp5000 untuk dewasa. Nah bagi yang belum pernah masuk ke dalam Museum Fathillah semoga referensi catatan perjalanan kami ke Museum Fathillah dapat memberikan gambaran tentang isi Musuem Fatahillah.

Masuk ke dalam museum kami sudah melihat patung tempat eksekusi gantung diri kemudian di lantai dasar terdapat patung mirip singa putih, peralatan masak tradisional, bebatuan, hingga ke Prasasti dengan telapak kaki. Isi dari Museum Fatahillah berupa mebel antik dari abad 17 hingga ke 19, keramik, gerabah, beberapa prasasti, replika peninggalan Kerajaan Tarumanegara dan Pajajaran, becak, numismastik, hingga Patung Hermes.
Setelah puas melihat isi koleksi museum di lantai 1 kamipun menaiki tangga menuju lantai 2 untuk melihat koleksi museum.
Di lantai 2 terdapat bangku dengan arsitek bergaya neoklasik dengan kayu jati serta ranjang, dan lukisan orang Belanda.
Kami paling suka memandang ke bagian bawah kawasan Kota Tua dari lantai 2 karena jelas terlihat antusias pengunjung Kota Tua Jakarta. Itulah hal menarik bagi kami dari Museum Fatahilliah Kota Tua dengan udara segar dari pintu yang umurnya jauh lebih tua dari kami.
Menikmatin hari libur di kawasan kota tua dengan teman merupakan hal yang menyenangkan!
Setelah puas mengelilingi isi Musuem serta melihat semua isi koleksi dari Museum Fatahillah kamipun turun kebawah untuk keluar dan kami menemukan tulisan Belanda di dinding yang berupa plang Peringatan Pembangunan Museum Fatahillah yang dahulunya adalah Balai Kota.
Selain itu di bagian belakang Museum Fatahillah terdapat penjara bawah tanah serta taman mungil berupa tempat duduk dengan pepohonan.

Sewaktu mau keluar dari Museum Fatahillah si Yessi sempat berphoto dengan mobil klasik sedangkan aku dengan Muja berphoto dengan pagar yang terbuat dari tanaman.
Nah diwaktu pulang kami mendapatkan pengalaman lucu melihat beberapa bule shooting dengan berbaju Bola rame-rame. Kami langsung minta photo kesalah satu bintang iklan yang minta uang Rp1jt dengan bercanda tapi yang paling semangat berphoto dengan kami. Lalu PIC dari bintang iklan bilang ke aku “mbak photonya jangan di upload di facebook karena ini buat iklan”, langsung aku jawab oke mbak tapi ditunggu sampai bertahun-tahun tidak mucul juga iklan itu di TV, aneh! Sampai si Muja juga bingung seperti ku. Kami senang sekali bertemu dengan iklan TV bule yang kocak yang tidak kami kenal. Lihat saja ekspresiku dengan temanku Muja dan Yessi serta para bintang iklan yang tidak kami kenal!
Pengalaman ke Kota tua sangat HEBOH n FUN!!

Begitulah kira-kira pengalaman menarik mengunjungi Museum Fatahillah dan kawasan murah Kota Tua bersama Yessi dan Muja.
Do not think to much take you shoes lets travelling to Kota Tua!
Salam
salah satu kekurangan museum ini panasnya minta ampun, coba kalau kaya Museum Bank Indonesia, bikin pengunjung lebih betah. Penataan koleksinya juga kurang menarik, padahal koleksinya oke2 🙂
setuju Mbak Yus, bka yg di Solo kapan itu acara nasional?
banyak win…yang terdekat hari sabtu besok.,karnaval ulang tahun kota 🙂
setuju … gerah di dalam
semoga ntar jd lebih baik yah ito
😉
Waktu k jakarta sempat mampir k sini, sayangnya ga sempat masuk ke dalam museum
hiks..hiks…kenangan indah dan menyedihkan justru di museum fatahillah, win..:(
Kenapa sedih n senang?
ada deh, hehehe….
ok deh