Toko Merah di Kota Tua


“Toko Merah (Bahasa) or red shop is  one of the oldest buildings and best preserved in present day Jakarta Old Batavia. Toko Merah is a Dutch colonial landmark in Jakarta which located at Jalan Kali Besar Barat 107 and exactly  on the west side of the main canal Kali Besar, Jakarta, Indonesia.  The building’s red color contributes to its current name as red shop.  Toko Merah was originally the residence of Governor General of the Dutch East Indies Gustaaf Willem Baron van Imhoff, who later became Governor General of the East India Company from 1743-1750. Toko merah near to Jakarta Old Town, the historic center of Jakarta and within a walkable distance from other cultural heritage displaying the history Batavia, e.g. Jakarta hystory, Wayang Museum, sunda kelapa harbor etc. Toko Merah is built in 18th century Baroque architecture as can be seen from its cornice elements and tall windows. Its ornamentation is a mix of classic European and Chinese decoration where its Baroque staircase is most impressive. Toko Merah had 6 boats of its own, and had available 8 carriages with 8 pairs of horses in stables at the back of the building. Toko Merah comprises two buildings joined together under one roof”
Toko Merah
Toko Merah

Hello World, Hello Universe!

Tahu tidak tempat angker di Jakarta? Mungkin untuk warga Jakarta pasti tahu dong keangkeran Toko Merah yang berada di Kawasan Kota Tua Jakarta. Waktu aku iseng-iseng google tempat yang angker di Jakarta eh ternyata salah satunya Toko Merah di Kota Tua. Lalu aku penasaran kesana karena aku sering jalan-jalan ke Kota Tua tapi tidak pernah tahu dan melihat Toko Merah tersebut. Hingga akhirnya aku mengajak si Daboo untuk jalan-jalan di kawasan Kota Tua di Jakarta Kota dengan tujuan perjalanan ke Toko Merah untuk uji nyali :)…

Awalnya kami kesulitan menemukan toko merah yang kami kira berada dekat dengan Museum Bank Indonesia ternyata kami salah! Alamat Toko Merah berada di belakang Kota Tua dekat dengan Kali Besar yang kondisi air sungainya sangat jorok dan penuh sampah! Memprihatinkan!

Kami pun memasuki Toko merah dan harga tiket masuk ke Toko Merah sebesar Rp10.000 dan seperti namanya Toko Merah dinominasi dengan warna merah. Di dinding Toko Merah aku menemukan informasi yang berguna yang menyatakan umur dari Toko Merah. Rupanya sudah ada sejak masa Belanda. Wow tue banget!!

“Bangunan Cagar Budaya Toko Merah dibangun pada tahun 1730 oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff, Gubernur V.O.C”

Memasuki Toko Merah suasananya sepi dan kalau menurutku tidak angker sih! Cuma yah ketika masuk tidak begitu mengesankan karena di dalamnya hanyalah berisi photo dan ruangan kosong. Tapi mungkin nilai dari bangunannya kali yah yang tak bernilai!

Kamipun mengamati seksama seluruh isi dari Toko Merah dan terhanyut dalam kisahnya!

-Salam-

Weeny Traveller

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

11 thoughts on “Toko Merah di Kota Tua

  1. Wah, jd penasaran nih. Kmrn ke Kota Tua gak sempet ke semua tempat, pdhl sdh di sana dari pagi. Kirain kawasannya ‘kecil’, bisa dikelilingi dalam sehari. Ternyata, kawasannya sih mungkin memang terjangkau kalau hanya untuk dikelilingi, tp kalau untuk ditelusuri satu persatu, sehari bener2 gak cukup. Apalagi saya penggemar wisata sejarah.
    Udah untung kmrn bisa nemu Museum Bahari yg letaknya jauuhh amat dari alun-alun.
    Oh iya, kalau Kali Besar-nya itu saya juga tau, karena lewat sana waktu ke Museum Bahari. Kotor dan bau banget. Yikes! >.<
    Sayang banget, pdhl di masa lalu, Kali itu bisa dilewati perahu. Kalau dibersihkan, pasti bisa jd tambahan wisata baru di Kota Tua, deh. Wisata berkeliling Kota Tua dengan perahu 😀
    Hmm… jadi penasaran sama Toko Merah nih. Kayaknya tempatnya fotogenik banget. 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: