Tugu Proklamasi Jakarta yang Terabaikan

“The makers of Hystory by Sukarno, Semarang 29 July 1956”

Proklamasi

Kami Bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai perpindahan kekoesaan d.l. diselenggarakn dengan kjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen  45

Soekarno Hatta

Kemerdekaan Indonesia ditandai  dengan pembacaan teks Proklamsi  oleh Ir. Soekarno tahun 1945 setelah Jepang menyerah kepada Sekutu karena Hiroshima dan Nagasaki di bom tanggal 9 Agustus 1945. Tempat pembacaan teks Proklamasi berlokasi di Jl. Pengangsaan Timur 56 yang merupakan kediaman Soekarn yang sekarang Jl.Pengangsaan Timur 56 diganti dengan nama Jl. Proklamasi No.1, Menteng Jakarta Pusat Indonesia.

Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah, karena kemerdekaan Indonesia merupakan hasil dari tumpahan darah para pahlawan dan para pejuang serta pengorbanan rakyat Indonesia di zaman penjajahan. Bahkan bendera merah putih yang dikibarkan saat pengumuman kemerdakaan Indonesia 17 Agustus 1945 sangat sederhana dan seadanya yang merupakan hasil jahitan tangan dari Ibu Fatmawati dan teks Proklamasi yang diketik dengan mesin tik sederhana oleh Sayuti Melik.

Dan aku tidak perlu menjabarkan atau sok ceramah tentang sejarah untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia itu sendiri karena dibangku sekolah kita telah memperlajarinya dan bahkan banyak buku ataupun literaratur yang memberikan informasi bagaiamana kemerdekaan itu diperoleh.

Aku hanya perlu menyampaikan uneg-uneg dihati melalui ketikan usang dari keyboard laptopku yang berisikan teriakan hati dan mirisnya perhatian kita terhadap jasa para pahlawan. Padahal “Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai para pahlawannya”. Tapi entah kenapa seakan kita kita tidak menghargai jasa dan pengorbanan pahlawan kita, Ironisnya tempat yang sangat bersejarah dimana kemerdekaan Indonesia pertama di proklamirkan tidak terawat alias diabaikan. Padahal Tugu Proklamasi merupakan saksi bisu sejarah kemerdekaan Indonesia.

Aku dan daboo yang mengunjungi tempat sejarah Indonesia di Tugu Proklamasi Menteng,Jakarta hanya bisa tercengang melihat lantai dari Tugu Proklamasi yang retak dan dibiarkan rusak. Kondisi tempat bersejarah Indonesia sungguh memprihatikan, seakan tempat yang dicakan Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 silam tidak ada apa-apanya!!! Tidak terawat dan dibiarkan saja!! Betapa apatisnya kita terhadap benda berharga kita.

We do not care about our treasure unless we know the struggle to get the independece. Our past heros had scarificed with their blood but our eyes are so blind!!

Aku sempat merinding melihat ketidak acuhan dan ketidak perdulian para pejabat sekarang yang haus akan jabatan tanpa jiwa Nasionalisme. Padahal di Tugu Proklmasi berdiri Patung proklamator Soerkano dan Hatta dari batu hitam berdiri bersampingan yang ditengah-tengahnya terdapat naskah proklamasi dari lempengan marmer hitam. Ketika kita melihat patung kedua Prokalamor Indonesia maka kita akan kembali kemasa lalu karena mirip dnegan dokumentasi naskah proklamasi yang dibacakan pertama kali. Semoga saja Tugu Proklamasi mendapat pendapat parhatian dari Pemerintah, kalau Presiden atau anggota wakil rakyat katanya (DPR/MPR) tidak pernah melihat keretakan lantai Tugu Proklamasi, yah semoga Jokowi sang Gubernur DKI bisa melihat kondisi lantai Tugu Proklmasi yang memprihatinkan!! Atau para pengusaha yang memiliki jiwa Nasionalisme karena bukan kita yang menjaga tempat bersejarah Indonesia yang berada di Jakarta, siapa lagi?

Padahal Bangsa lain begitu memperhatikan tempat bersejarah dan menghargai karena tempat bersejarah bisa menjadi peninggalan untuk generasi berikutnya. Dengan merawat tempat bersejarah maka kita telah bekontirbusi menjaga kemerdekaan itu sendiri.

Salam Blogger Indoneia dan Backpacker

-Winny Alna-