Hello Word!
If I had my life to live over again, I would ask that not a thing be changed, but that my eyes be opened wider -Jules Renard
Kegundahan hati yang mengahantarkan kepada album usang di Laptop tua yang masih bersemangat untuk meminjamkan sisa kekuatan atas dut yang hampir terabaikan.
Ku buka album photo dengan judul “Kupang”, dengan segala kenagan yang ada di dalamnya. Matakupun tertuju pada album photo yang bertajuk ” Perayaan HUT RI 17 Agustus” tepatnya saat aku masih berada di Kupang 2012 lalu di bulan Agustus. Pada masa itu suasana seperti sekarang, suasana Puasa di Bulan Ramadhan.
Aku pun mengamati photo pawai lengkap dengan deretan bocah-bocah Kupang yang dengan bangga memakai Pakaian Adat khas Kupang, sarung tenun dengan ayaman tangan.

Kupang yang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur memang memiliki beraneka ragam kebudayaan dan keindahan alam yang tersembunyi.
Budaya Kupang beserta corak adat istiadatnya patut untuk dipelajari. Ciri khas penduduk lokal Kupang terletak pada jiwa menghargai kebudayaan Nenek Moyang dan rasa bangga memakai pakaian adat yang sekarang di Indonesia sudah mulai luntur di telan zaman.
Masyarakat Kupang ketika mendekati perayaan HUT RI amat sangat antusias, salah satunya dengan melakukan pawai di sepanjang jalan besar mulai menelusuri jalanan Kupang.ย Peseta pawai beraneka ragam dimulai dari anak sekolah hingga umum yang antusias memamerkan antraksi yang menghibur bagi siapapun melihatnya.
Termasuk kami yang pehatian kami dicuri oleh suara musik drum band dan iringan pawai Kupang.

Pawai kupang yang memiliki ciri khas dan integritas budaya Timur. Daya tariknya terdapat pada pakaian adatnya. Jika diperhatikan pakaian adat daerah Timur khususnya Kupang hampir sama dengan ulos Batak di Sumatera Utara ataupun sama dengan kain tenun Toraja, hanya saja beda corak.
Mungkin karena satu bangsa kali!! Ah akupun tidak tahu dan tidak mau sok tahu tapi yang pasti mataku tak luput memandang keindahan “Pakaian Adat Khas Kupang” dengan bocah mungil yang berjalan beiringan dengan waktu yang telah singgah.
-Salam Blogger ย dan Backpacker Indonesia-
Winny Alna
Pawai dalam rangka apa Win? hanya anak-anak saja ya?. Mirip pawai ibu Kartini an ๐ .
iya kak pawai ama ibu2 juga tp didominasi anak2 kecil ๐
Jadi inget pas jaman aku kecil juga suka diikutsertaan di pawai baju adat begini di daerahku.
Hihi, jadi ngerasa seneng banget bisa ketemu sama teman-teman yang juga pake baju adat, dipakein lipstik, jadi berasa cantik banget ๐ ๐
iya kak winda,, saya dulu ikutnya deville hehhe
Hihii, seru ya kalo diinget-inget lagi ๐
iya mbak kata2nya dalem hehe ๐
kalau dulu, setiap 17-an pasti nungguin pawai di jalanan depan rumah. sekarang? dah jarang ya.
iya bg ryan udh jarnag kalaupun ada pas di hari H nya dan di jalan besar
Itu dia. Padahal seru ya. Kalaupun ada kayaknya dah jarang yang pakai baju daerah ya.
iya betul bg Ryan, tp klo di Jakrta seringnya ondel-ondel
iya. sekarang juga mulai ramai lagi ondel2nya.
asyikk haha
Wahhhhhh! Makin jauh dia kaburnya.
iya ahhahha ayo son backpack sama2 ๐
Hayoookk! *lirik lirik kerjaan kantor*
kpn? ahhaa
Kapan dongg. Jemput aku, dik:p
tak tau jalan haha ๐
Jadi inget jaman SD, pawai pakai baju ala cut nyak dien.
nice post ๐
sama Yus aku paling suka ikut deville haha
oh ternyata karnaval mnymbut hut RI, kukira krnval menyambut lebara.. ๐
menyambut HUT RI ๐