Keliling Yogyakarta


Hell0 World!!..

Daerah Istimewa Yogyakarta memang memilliki begitu banyak tempat wisata. Baik wisata alam, wisata candi, wisata museum, wisata pantai, wisata kuliner, wisata belanja, wisata petualang, wisata sejarah, pertunjukan seni dan budaya, taman dan agrowisata, wisata arsitektur, monumen dan museum dan masih banyak lagi tempat wisata menarik yang ada di Yogyakarta.

Untuk itulah aku dan Yessi jalan-jalan ke Yogyakarta untuk berwisata meskipun pengalaman keliling Yogyakarta merupakan lanjutan dari kisah perjalanan dari Borobodur yang tidak menemukan tempat menginap yang terpaksa menginap di salah satu foodcourt yang berada di ujung Jl.Malioboro Yogyakarta..

Jam menunjukkan pukul 07.00 WIB (Minggu, 26 Mei 2013), sudah tiga jam rupanya aku dan Yessi duduk sambil tidur di atas meja. Sejak tidak mendapatkan penginapan dari jam 3 pagi subuh, dengan inisiatig aku menghubungi sahabatku Monica yang merupakan penduduk lokal Yogyakarta. Sekitar jam 7 tersebutlah Monica dan Mbak Aundri, Tommy dan Agung datang menjemputku dan Yessi. Kamipun rame-rame dengan 3 motor yang masing-masing berbonceng dua, aku dan Mbak Aundri, Yessi dengan Agung dan Monica dengan Tommy mengelilingi Yogyakarta. Tujuannya keliling Yogyakarta di pagi hari cuma satu yaitu mencari sarapan pagi “soto” yang berada lumayan jauh dari Jl.Maliboro. Perjanan kami untuk mendapatkan soto melewati UGM (Universitas Gajah Mada) dan melewati jalanan yang aku tidak tahu namanya.

Setelah sampai di tujuan, kami pun langsung menyantap soto dan teh manis. Monicalah yang mentraktir kami (How nice she is!)..

Setelah perut terisi kamipun melanjutkan perjalanan melihat Sumor (Sunday morning), sebuah pasar tradisonal dadakan yang ada di komplek UGM yang buka tiap hari minggu. Kami kesana karena Monica dan Mbak Aundre ingin membeli beberapa perlengkapan.

Monumen perjuangan Yogya
Tommy, me, Yessi, Monica, Mbak Aundri, Agung di depan Monumen Yogyakarta

Setelah dari pasar Sunmor, rasa ngantukpun datang ditambah hasil begadang semalaman sehingga kamipun memutuskan untuk tidur di rumah Tommy. Eh ternyata kami tidur sampai jam 3 sore, alhasil aku dan Yessi tidak jadi melihat “Keraton” dan “Taman Sari” yang merupakan wisata Yogyakarta. Lalu kamipun hanya mencari oleh-oleh khas Yogyakarta yaitu Lumpia. Sebelum mencari oleh-oleh maka kamipun mencoba makanan khas Yogyakarta “gudek”.

Selepas makan gudeg maka kamipun nongkrong di depan Monumen Perjuangan Yogyakarta yang tak jauh dari Keraton. Di daerah ini merupakan daerah strategis karena banyak tempat wisata disekitar Keraton yaitu, istana presiden zaman dulu, dan monumen batik.

Monumen Yogyakarta
Monumen Yogyakarta

Hal menarik lainnya di depan Monumen ialah banyaknya para seniman jalanan yang berada disana baik seniman lukis maupun seniman halloween, haha πŸ˜€ aku tidak tau namanya apakah pantonim atau tidak tapi para seniman ini berbaju seperti pocong, vampire dan sebagainya. Lebih baik aku menyebutnya “actor Β jalanan” :). Mereka cukup dibayar untuk berphoto bersama. Dan ada juga penjual sate disekitar istana presiden yang lama.

Monica mengajakku melihat istana presiden yang lama yang berada di seberang Monumen, lokasinya tidak jauh, bisa dilakukan dengan jalan kaki. Sebelum ke istana presiden, kami berhenti photo di monumen batik. Sebuah batu yang bertuliskan tanggal pembuatan monumen tersebut.

Monumen Batik Yogyakarta
Monumen Batik Yogyakarta

Puas dengan monumen batik. lalu kami melihat istana presiden zaman dulu. Yogyakarta memang meiliki istana presiden. Dari luar kami melihat warna bangunnya yang putih ditambah warna hijua dari rumput dan dua penjaga yang berupa patung. Istana Presiden Yogyakarta sunyi dan daibatasi dengan pengaman.

Istana Presiden Yogyakarta
Istana Presiden Yogyakarta

Tak jauh dari istana presiden terdapat kantor pos dengan design yang lama. Dari bangunnya kelihatan begitu “ancient”. Kantor pos ini tak jauh dari persimpangan menuju Keraton dan berada di samping monumen.

Kantor Pos Yogyakarta
Kantor Pos Yogyakarta

Kesan yang palinng lucu ialah sebuah patung yang lucu menurutku yang berada di depan Monumen. Salah satu bentuk art yang unik menurtuku. Dan kamipun melakukan hal gila disini, hahah πŸ˜€ (please dont try this at home)..

Art
Art

Overall perjalanan Yogyakarta merupakan perjalan yang menyenangkan dan menarik terlepas dari suka-duka, but in the end I have been on Yagyakarta πŸ™‚

-Salam Blogger-

Winny Alna

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

24 thoughts on “Keliling Yogyakarta

      1. hehehe. pernah tuh lihat yang pas di PRJ tahun lalu. kan ada Rumah Hantu. hantunya pada keliaran malam2 di tengah2 arena.

  1. Hahahaha patung Nol Kilometer emang jadi favorit pengunjung buat pose aneh-aneh…
    Sempet kontroversi karena banyak urat tanpa penutup tapi sekarang malah jadi beken πŸ˜€

  2. jadi inget jaman kuliah di jogja, 2 tahun disana penuh kenangan hehe..suka sama foto yang ada para seniman setannya kak πŸ™‚

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: