Hello World!
Lima Puluh Kota, 11 Agustus 2018
"Kemana kita Sabtu?", tanya Riski kepadaku "Ke Maek yuk lihat Menhir, tapi agak mistis sih kelihatannya", jawabku "Tahu jalan gak?", tanya Riski "Tanya-tanya orang aja", jawabku "Ok, lihat besok ya", jawab Riski
Aku tahu Nagari Maek atau Nagari Mahat yang berada di Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota dari Anhar, teman Riski. Sebelumnya aku tidak tahu ternyata ada Menhir di Sumatera Barat, dan kerennya lagi Menhir itu tidak jauh dari Payakumbuh. Aku yang penyuka situs purbakala tentu saja penasaran ingin mengunjungi Maek. Beruntungnya aku diajak Riski traveling ke Maek walau awal-awalnya takut untuk menuju ke Maek karena cara ke Maek, 1000 Menhir kami tidak tahu.
Aku dan Riski berangkat dari Payakumbuh dengan motor jam 2 siang, agak lama memang kami memulai perjalanan kami. Cuaca di Payakumbuh saat kami jalan panasnya luar biasa, pake banget panasnya. Tapi demi 1000 Menhir di Maek, semangat kami mengalahkan rasa panas. Cara ke Maek itu dari SULIKI dan aku diawal-awal salah terus pas ngucapin SULIKI aku mangatakannya SULUKI.
"SU-LI-KI Win", kata Riski membenarkan "SULUKI", kataku "SU-LI-KI", kata Riski

Perjalanan ke Nagari Maek 1000 Menhir membutuhkan waktu 2 jam dari Payakumbuh. Pemandangannya ya ampun indahnya kebangetan. Kami sempat berhenti pada persawahan dengan tulisan nama daerah itu. Namanya adalah Sawah Andiang. Baru pertama aku melihat sawah dengan tulisan seperti itu. Tak hanya persawahan, rute menuju Nagari Maek 1000 Menhir itu ibaratnya melewati satu gunung ke gunung lainnya. Jalanannya menanjak dan berliku. Jika ingin ke Nagari Maek 1000 Menhir bisa dengan mobil atau dengan sepeda motor bahkan untuk transportasi umum juga ada karena bisnya seperti L3100.
"Ki, cakep banget ya jalan menuju ke Nagari Maek 1000 Menhir", kataku "Iya, aku juga mau 2x kesini", kata Riski
Jalanan menuju Nagari Maek 1000 Menhir lumayan bagus, beraspal hanya beberapa saja yang tidak beraspal. Namun karena melewati hutan-hutan, serta pegunungan sehingga kalau naik motor itu kalau malam cukup membuat deg-degan. Kami pun jalannya siang banget dah. Tapi seriusan kalau ke Nagari Maek 1000 Menhir itu akan terpukau terlebih kepada Bukit Barisan yang rupawan.

Kami juga sempat berhenti pada suatu warung pas ditengah jalan. Kami menanyakan kepada penduduk cara ke Maek dan kami malahan dituntun loh sampai ke Maek. begitulah kearifan dan keramahtamahan warga lokal Maek.
Kami sampai di Maek jam 4 sore. Tempat yang pertama kami kunjungi adalah Jorong Koto Tinggi Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan. Nama situs Menhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Maek berada dikawasan Bawah Parit, Dari depan terlihat petunjuk KAWASAN SITUS MEGALIT kemudian tak jauh dari gapura maka terdapat Menhir yang dipagar dalam satu kawasan.
Asli aku terkagum-kagum!
Padahal yang mengunjungi cuma aku dan Riski.

Di Situs Menhir Bawah Parit jumlah Menhirnya lumayan banyak dengan berbagai bentuk. Menhir di Bawah Parit ini ada yang utuh dan ada yang tidak berbentuk dengan ukuran variatif serta ada yang Menhirnya miring serta ada yang besar. Menhir di Situs Menhir Bawah Parit bentuknya ada yang persegi empat, ada yang bentuknya melengkung, ada yang runcing, ada yang kepalanya seperti ular, ada bentuknya tidak beraturan. Menariknya di Menhir itu ada ukiran pahat tapi tidak semua Menhir.
Terus yang membuat bulu kuduk berdiri ketika aku upload photo Menhir di Instagram terus salah satu teman, ak Yudhi memberikan komentar “itu makam ya kak?
Namun karena aku gak tahu itu makam atau tidak, alhasil photo saja. Walau sok cuwek aku sebenarnya mikir, apa iya Menhir yang kami kunjungi itu makam. Akhirnya hasil baca-baca lagi situs Bawah Parit Koto Tinggi merupakan Batu Nisan yang berasal dari Ras Mongolid.
Mateeee….
Pantas aja pas pertama masuk ke dalam Situs Menhir Bawah Parit itu kok spooky gitu. Untung cuaca panas kala itu sehingga tidak terlalu seram. Anggap saja makam nenek moyang!
Khusus Menhir di Situs Menhir Bawah Parit yang berdiri dengan bentuk melengkung atau bengkok dan condong ke arah tenggara atau Gunung Sago. Kata teman ku kemungkin itu adalah makam.

Tempat kedua yang kami kunjungi di Nagari Maek, 1000 Menhir adalah Situs Menhir Padang Ilalang. Untuk sampai ke Situs Menhir Padang Ilalang kami menanyakan penduduk setempat. Yang lucu aku dan Riski sempat mengikuti rombongan 2 cewek yang memasuki kebun-kebun. Awalnya kami kira hendak ke Menhir eh ternyata mereka ke lapangan dengan latar belakang pegunungan yang cantik. Kami bahkan ketahuan mengikuti mereka karena awalnya kami kira bakalan ke Menhir. Alhasil aku dan Riski balik lagi karena sebelumnya ada petunjuk yang agak buram.
Aku dan Riski tak yakin lokasi Situs Menhir Padang Ilalang karena tempatnya harus masuk kedalam kebun. Hingga ada satu warga lokal yang lewat kemudian aku beranikan bertanya.
"Dima tu Menhir?", kataku "Masuak ke dalam, dake tu", jawabnya
Aku dan Riski lalu masuk melewati kebun orang. Sempat was-was ini bener gak sih jalannya. Tiba-tiba aja takut ada ular gitu. Hingga setelah jalan kaki 5 menit dari depan kami pun menemukan Situs Menhir Padang Ilalang. Tiba di depan Situs Menhir Padang Ilalang lebih serem daripada Situs Bawah Parit. Mungkin karena tempatnya berada di kebun-kebun dan keadaan gelap.

Sebenarnya banyak sekali Menhir di Nagari Maek. Hanya saja kami cuma bisa mengunjungi Situs Menhir Padang Ilalang dan Situs Menhir Bawah Parit. Karena kami ingin pulang cepat takut melewati jalanan yang hutan-hutan kalau pas malam. Padahal di Maek itu masih banyak Situs Menhir yaitu Batu Koto Gadang Mahat, Situs Menhir Ronah, Situs Ampang Gadang, Situs Aur duri, Situs Sopan Gadang dan Situs Nenan. Banyak sekali Menhir di Maek, sehingga perlu waktu yang lama jika ingin mengunjungi satu persatu.
Sekitar jam 5 sore aku dan Riski meninggalkan Maek, Nagari 1000 Menhir. Pas pulang kami malah nyasar ke Bukik Bulek. Untung si Riski sadar kami nyasar karena beda banget dengan tempat yang kami kunjungi
"Win, tadi kita lewat gunung itu", kata Riski "Mantap", jawabku
Perjalanan demi Menhir di Maek, amat sangat menyenangkan apalagi melihat pegunungannya yang terbelah, sungainya yang jernih dan yang membuat tergiang-giang dipikiran itu adalalah pemandangannya seperti berada di Film Jurrasic Park. Ah bangga jadi orang Indonesia 🙂

Lokasi 1000 Menhir Maek
Salam
Winny
Weh Menhir. Salah satu bukti peninggalan sejarah yang banyak dibahas di buku sejarah waktu masih sekolah.
Kalo aku, pernahnya di Gunung Padang. Mantap~
Sama aku juga tahunya Gunung Padang eh pas di Maek ada aku jadi semangat gitu
Asli menhir SumBar keren banget ya Win. Sepakat bangga jadi orang Indonesia. Salam Merdeka
Asli bangga sekali kak 🙂
Kalau engga dikaish tau kayanya aku juga engga bakala tau kalau menhir itu makam hahaha, jalanan menuju menhir nya lumayan bagus ya. tapi kalau pulang nya kemalaman agak horor juga sepertinya engga ada lampu jalanan nya yaa?
gak ada lampu jalannya. eh ternyata si Kota Lima Puluh Kota ini banyak sekali Menhir
Wuiih….. mantap nih. Saya malah belum pernah kesana
mudah-mudahan kesanan ya
Jadi lebih keeksplore ya kalau sudah di kandang sendiri 😁
iya karena berada di daerah sendiri
Eksplore sumbar ya sekarang? Haha
Iya kak sejak Hijrah hahah
wah baru tahu kalau ada 1000 menhir di padang …
menhir2 ini ternyata batu nisan 🙂
kata teman yang condong itu agak bengkok katanya kemungkinan nisan