Hello World!
Solok, 4 Agustus 2018
"Kita ke Danau Diatas dan Dibawah mau Sabtu apa Minggu?", tanya Riski kepadaku "Sabtu aja Ki", jawabku
Trip ke Danau Diatas dan Dibawah di Solok bersama Riski merupakan rencana perjalanan dari sejak 2 minggu lalu, sebelum aku memutuskan ke Sabang. Kalau bukan berkat Riski, aku mungkin tidak akan mengunjungi Danau Kembar di Sumatera Barat. Aku memang sudah lama ingin traveling ke Danau Diatas dan Dibawah namun waktu itu tidak tahu dimana lokasinya. Meski sudah beberapa kali ke Sumatera Barat hingga akhirnya nasib membawaku tinggal di Ranah Minang ini, belum pernah ke Danau Diatas dan Dibawah. Makanya aku excited banget pas diajak ke Danau Kembar, Sumatera Barat. How lucky to know Riski 🙂
Oh ya hal yang aku suka banget saat travelling menuju Danau Diatas dan Dibawah karena pemandangannya itu cakep banget apalagi pas lihat kebun bawang dengan awan.
Epic!
Aku emang suka sekali dengan awan, pas ada awan dengan langit cerah, mataku tak bisa lepas saat memandangnya 🙂
"Ki, ini teman blogger ku loh tapi aku gak pernah jumpa", kataku kepada Riski "Gak apa, ajak aja", jawabnya

Aku dan Riski berangkat dari Payakumbuh jam 08.30 pagi dan sampai di Solok sekitar jam 10 pagi. Kebetulan Fisra, teman blogger yang sudah lama ngobrol tapi tidak pernah berjumpa sedang berada di Solok, kampung halamannya. Lalu aku ajaklah Fisra bertemu sekaligus jalan bareng. Fisra kemudian mau ikut dengan trip kami ke Danau Diatas dan Dibawah di Solok. Walau si Fisra sudah pernah ke Danau Diatas dan Dibawah. Horeee akhirnya bertemu dengan Fisra padahal sudah berapa kali purnama lewat tapi baru sekarang ketemuannya. Kami janjian ketemu di salah satu Bank di Solok.
Untung Riski anaknya baik, inggeh aja aku ajak teman yang baru aku kenal. Memang hubunganku dengan orang baru itu agak rumit, hanya orang tertentu yang paham. Riski termasuk yang easy going, meski belum pernah jumpa tapi mau berteman dengan orang baru. Kadang kan orang yang gak paham heran, ih teman apaan gak pernah jumpa juga 🙂
"Ki ada rujak itu, kataku kepada Riski "Mau?, yuk", jawabnya
Pas kami menunggu Fisra aku dan Riski pun makan rujak. Makan rujak ini adalah tindakan impuslif karena gak tahan melihat buah yang dipajang. Pas kami sedang makan Fiska datang menghampiri dan rasanya seperti bertemu dengan teman lama. Padahal baru jumpa loh…

Selesai makan rujak kami pun menuju ke tempat tujuan wisata kami ke Danau Diatas dan Dibawah di Solok. Kata Riski disebut Danau Diatas karena melihatnya dari bawah, sedangkan Danau Dibawah karena melihatnya dari atas. Kebalik gitu kan ya? Itulah uniknya Sumatera Barat 🙂
Danau Diatas dan Danau Dibawah disebut Danau Kembar berada di Alahan Panjang, Solok, Sumatera Barat. Meski kembar namun Danau ini berbeda karena Danau Diatas bermuara ke Selat Malaka dari hulu Sungai Batanghari. Danau Diatas memiliki kedalaman 44 meter sedangkan untuk Danau Dibawah memiliki kedalaman 884 meter.
Danau pertama yang kami kunjungin adalah Danau Diatas. Pertama kali kami melihat Danau Diatas dari tepi jalan, sayang karena tiang listrik membuat photo kami gak photogenic, kami jadinya naik ke suatu bukit untuk melihat jelas Danau Diatas. Pas di atas bukit kami membayar biaya masuk Rp10.000/ 3 orang tapi bukan tiket resmi, hanya dikelola oleh warga lokal. Pas bayar itu rasanya gak ikhlas banget. Sayangnya pas kami jalan-jalan ke Danau Diatas dan Dibawah di Solok cuaca begitu mendung bahkan hujan. Disitu aku merasa sedih 😦

Kami juga sempat sholat di Masjid dekat Danau Diatas, Solok. Pas sholat hujan datang sehingga kami sempat berteduh. Hujan reda, baru kami jalan ke dekat Danau Diatas atau kalau bahasa Minangnya “Diateh”. Pas menyusuri jalanan, aku melihat warga lokal yang memancing di Danau Mengateh. Seru sekali melihat si Bapak yang mancing di Danau. Jadi pengen mancing juga cuma aku harus ingat mengurangi gesrek walau sedikit ama malu ama jilbab 😀
Yaudin aku pun jalan lagi menuju ujung Danau. Pas di ujung eh aku takjub lagi dengan air Danau itu loh “jernih”. Kata Fisra sih air Danau Diatas itu surut. Meski demikian aku senang bisa melihat langsung Danau Diatas.
"Ki, kurasa gak banyak wisatawan luar atau dari Jawa sana ke sini ya?, tanyaku "Iya, jauh tapi kalau lebaran rame juga", kata Riski

Oh ya bagi yang ingin ke Danau Diatas dan Dibawah di Solok, itu dari Singkarak tinggal lurus aja menuju Solok. Memang tidak terlalu populer dikalangan wisatawan lokal dari Jawa misalnya, namun worth it banget loh untuk dikunjungi. Sepintas Danau Diatas dan Dibawah mengingatkanku kepada Danau Toba. Betapa beruntungnya ya kita sebagai warga Indonesia yang memiliki keindahan alam nan elok rupawan.
Dari Danau Diatas alias Mengateh, kami kemudian melanjutkan perjalanan ke Danau Dibawah. Namun kami sempat makan siang merangkap sore di salah satu warung yang kami asal pilih. Yang pasti di Sumatera Barat bukan disebut Warung Padang ya tapi Ampera. Cerita tentang makanan, khususnya di Sumatera Barat itu nikmatnya tak terkatakan karena nasinya itu loh enak banget. Bahkan nasi Rp7000 memiliki nasi yang lezatnya hakiki. Disini aku merasakan nikmat nasi Padang yang aduhai tak terkatan, munkgin kalau ada surga makanana enak, maka di Sumatera Barat tempatnya apalagi nasinya ya, yang lain lewat 😛
Setelah kenyang lalu kami melanjutkan ke Danau Dibawah. Kami hendak melihat sekaligus Danau Kembar dari Panorama. Untuk sampai ke Panoroma jalannya menanjak. Dan sampai di Panorama biaya tiket masuk kedalam Rp5.000/ orang dan parkir mobil Rp10.000. Harusnya kami membayar Rp25.000 namun kami tawar jadi Rp20.000/3 orang. Tukang tawar ya heheheh 😀
"Aku terakhir kesini waktu SMP", begitu kata Riski ketika kami sampai ke atas
Betul saja dari Panorama kami melihat tidak hanya Danau Dibawah tapi Danau Diatas sekaligus. Jadi disisi kanan bisa melihat Danau Mengatas dan disisi lainnya Danau Dibawah. Aku sempat bertanya apa itu Danau Kembar? Ternyata Danau Kembar itu sama dengan Danau Diatas dan Dibawah di Solok. Pas di Panorama lah kami bisa melihat keduanya dari atas. Sayangnya sampah masih banyak bertebaran di Panorama. Mudah-mudahan kedepannya turis sadar untuk menjaga lingkungan.

Hal menarik dari Panorama itu banyak tanaman berupa bunga yang dijual warga. Aku sampai terkagum terlebih aku melihat lavender, karena dulu waktu di Perancis belum kesempatan melihat kebun bunga lavender. Yang lucu si Fisra yang bahagia sekali melihat bunga sampai diphoto satu satu. Aku ama Riski hanya melihatnya senang melihat bunga-bunga cakep itu dan mengikuti dari belakang.
Aku juga mendapatkan bunga yang jika ditiup itu langsung bertebaran tapi gak tahu namanya. Cuma pas lihatnya mengingatkan kepada masa kecil yang bahagia hahhah 😀
"Bu baruntuang yo tingga di siko" (Beruntungnya bu tinggal disini), kata Fisra ama warga lokal "Yo iko iko se yang di liek nyo nak" (itu-itu saja yang dilihat), jawab si Ibu
Betapa beruntungnya orang-orang yang tinggal di Panorama, tiap hari bisa melihat keindahan alam. Meski orang sekitar sudah terbiasa melihatnya. Ya begitulah hidup, kadang kelihatan tak sama dengan kenyataan. Tergantung dari sudut pandang serta bagaimana tingkat rasa syukur atas hidup itu sendiri.
Meski aku bukan tinggal di sana tapi aku juga beruntung. Beruntung bisa traveling bersama Riski dan Fisra ke Danau Diatas dan Dibawah meski cuaca mendung. Mendung tidak membuatku untuk kupa bersyukur, bersyukur juga memiliki teman yang baik sekali 🙂
Alhamdulillah satu persatu aku bisa mendatangi wisata Sumatera Barat yang belum aku kunjungi.
Salam
Winny
Oooo nama danau nya ‘Diatas’ dan ‘Dibawah’ Win?
Iya betul kus. Menarik ya?
Mempesona Win, ada bunga bunga nya juga itu
iya banyak itu dijual masyarakat
*Muluut ngangaaaa… 🙂
Hahahah baa?😁
Siyooookkk… hahaha
Cakeep. Dan dingin sejuk pastinya yaaa~
iya siap-siap bawa jaket 🙂
Nama bunganya Dandelion.. 😀
Bunga yang di sebelah kiri itu namanya Dandelion Mbak Win.. 😀
Oh itu namanya, makasih kak aku baru tahu namanya 🙂
Kereen ya Win, danau kembar di Solok. Salam wisata
iya kak mendung saja cakep
Aku pernah kak ke danau diateh, pertama sampe sana ku kira itu da yg dibawah makanya bingung hehee… Trus klo dr danau diatas menuju danau dibawah arah nya kmn kak?
Kalau danau dibawah lihatnya dari Panorama kak
what a beautiful place!. makin bangga menjadi putra indonesia. thumb up
iya Indonesia cakepnya kebangetan
👍
🙂