Traveling ke Padang Mengateh, Payakumbuh, Sumatera Barat


Hello World!

Lima Puluh Kota, November 2019

BPTU Sapi Potong Padang Mengatas merupakan Balai Pembibitan Ternak yang ada di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Namun menjadi tempat wisata yang menarik di Lima Puluh kota kerena alamnya yang indah. Lokasi dari Padang Mengatas yang merupakan kompleks peternakan sapi yang berada di kaki Gunung Sago, Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota. Orang Minang menyebut tempat ini sebagai “Padang Mangateh” dan menyebutnya juga sebagai “New Zealandnya Indonesia”. Dalam Bahasa Minang “mangateh” artinya mengatas, berada di atas.

Padang Mangatas atau Padang Mangateh sempat viral karena dikunjungin Presiden Indonesia, Jokowi. Sejak itu Padang Mangateh menjadi banyak turis yang datang, namun para turis suka membuang sampah sembarangan sehingga  sapi yanga ada dalam peternakan sakit karena sampah yang dibuang. Alhasil tempat ini tertutup kembali kepada masyarakat umum. Yah begitulah, masyarakat kita belum membudayakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Bukan di rumput atau tempat wisata. Sejak itu Padang Mangateh tidak menerima turis lagi.

Meski aku sudah sejak 2018 menetap di Sumatera Barat, aku tidak pernah ke Padang Mangateh. Padahal katanya wajib kesana karena alamnya yang indah. Dulu pernah mau ke Padang Mangateh, namun karena di tidak ada izin makanya tidak jadi masuk, padahal udah di depan pintu loh. Sehingga jika ingin ke Padang Mangateh, harus mengajukan surat izin masuk dahulu. Hal ini tentu untuk menjaga kesehatan ternak yang ada di BPTU yang kebanyakan adalah ternak sapi.

Ahamdulillah berkat Ali, kami bisa masuk kedalam Padang Mangateh. Kebetulan juga pas kedatangan teman suami, Celia ke Payakumbuh jadi kami membawanya keliling wisata Payakumbuh. Sehari sebelum kunjungan ke Padang Mangateh, Ali sudah meminta izin untuk berkunjung sehingga kami tinggal masuk saja.

Padang Mangateh
Padang Mangateh

Dari Payakumbuh ke Padang Mangateh berjarak 20 menit dengan sepeda motor. Ali membonceng Celia, sedangkan aku dan suami berdua dengan motor. Saat kami mengunjungi Padang Mangateh cuaca sangat terik. Kami sempat berhenti di pintu penjagaan meski sudah ada izin karena yang kami bawa dua bule. Untungnya kami bisa masuk juga kedalam Padang Mangateh.

Saat memasuki Padang Mangateh, hamparan reremputan hijau dengan pepohonan pun menyambut kami, aku sangat takjub dengan pemandangan alamnya. Kata “New Zeland” sepertinya tidak dibuat-buat meski aku belum pernah ke New Zealand. Persis berada pedesaan yang sangat indah. Cuaca pun mendukung pas kedatangan kami.

Di dalam Padang Mangateh terdapat sapi-sapi yang terdiri dari sapi lokal hingga sapi dari Australia. Suami dan Celia merasa bahwa Padang Mangateh mirip seperti di Eropa kecuali dengan pegunungan yang sedikit berbeda. Mereka suka dengan pemandangan dari atas karena terlihat jelas perbukitan, pegunungan lengkap dengan sapi-sapi ternak yang hidup bebas di alamnya.

The cows are happy living here, begitu kata Antoine

Padang Mangateh
Padang Mangateh

Padang Mangateh sangat luas untuk dijelajah, namun sangat “worth it” sekali untuk dikunjungi.

Celia, this is my 1st time to visit Padang Mangateh

Begitu kataku kepada Celia yang membuatnya senang. Celia dan suami senang berda di Padang Mangateh, suasan alam yang indah serta udara yang sejuk.

Traveling ke Padang Mangateh menjadi pengalaman pertama bagiku dan begitu asik melihat sapi-sapi yang hidup bebas di alamnya, serta makan rerumputan dengan puasnya.

Kami juga sempat bersantai di Gazebo yang ada di Padang Mangateh sambil menikmati alam. Padang rumput yang hijau serta langit biru dengan sapi-sapi montok yang membuat betah berlama-lama di Padang Mangateh. Sapi tersebut berada di hamparan rerumputan dengan dibatasi oleh pagar yang hanya boleh dimasuki oleh petugas saja. Pengunjung hanya bisa melihat sapi dari luar, dari jalan setapak yang ada.

Di Padang Mangateh juga terdapat susu murni jika ingin membelinya, namun karena suami tidak suka susu, kamipun tidak membelinya. Dan satu lagi karena namanya Padang Mangateh jadi lokasinya benar-benar di dataran tinggi. Jika ingin masuk kedalam sebaiknya memang harus ada yang menemani sehingga tidak melanggar aturan apalagi Padang Mangateh merupakan peternakan.

It’s stunning, kata Antoine

Suami memang sangat suka dengan jalan-jalan kami ke Padang Mangateh, bahkan dia mau tinggal disekitar Padang Mangateh karena dia rindu dengan cuaca yang dingin.

Sayangnya karena memang bukan tempat wisata sehingga jangan berharap fasiltas seperti pada umumnya. Kami bisa masuk aja udah keren banget, gratis lagi. Heheheh 🙂

Melihat peternakan sapi bahkan melihat sapi dari berbagai jenis mulai dari sapi Bali, sapi peranakan, sapi campuran hingga sapi Australia merupakan hal pertama bagiku.

Kalau kata Suami sapi yang warna cokelat itu sapi normal yang ada di Eropa dan biasanya untuk daging. Sementara untuk sapi lokal dianggap sangat kurus baginya. Sapi yang ada di Padang Mangateh memang ada yang untuk sapinya diambil dan sedikit untuk susu.

Traveling ke Padang Mangateh kami sangat asik dan aku puas karena membawa Celia yang sudah mengelilingi 35 Negara di dunia dan dia tetap suka dengan alam Indonesia apalagi Sumatera. Memang alam di Sumatera tidak diragukan lagi keindahannya sehingga kalau namanya alam, hutan, Sumatera itu paling oke. Apalagi Celia khusus beli tiket demi mengunjungi suami. Makanya sempat bingung mau bawa kemana pas di Payakumbuh, ternyata rezekinya ialah traveling ke Padang Mangateh, melihat sapi yang membuatnya sedikit rindu dengan alam Perancis.

Lokasi Padang Mangateh

Salam

Winny

Advertisement

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

6 thoughts on “Traveling ke Padang Mengateh, Payakumbuh, Sumatera Barat

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: