Pacu Jawi Pesona Batu Sangkar, Seni dan Budaya Menarik Indonesia


“Follow effective action with quiet reflection. From the quiet reflection will come even more effective action.”

By Peter F. Drucker

Pacu Jawi Sumatera Barat
Pacu Jawi Sumatera Barat
Hello World

Batu Sangkar, Agustus 2016

Seorang pria setengah baya dengan kulit cokelat menggigit salah satu dari dua ekor sapinya agar melaju kencang diiringi antusiasme para penonton dari sisi depan, belakang, samping kiri dan kanan dari genangan sawah sepetak yang penuh dengan lumpur. Pria itu ialah Joki yang sedang melakukan Pacu Jawi, atraksi permainan tradisonal Anak Nagari (Desa) yang dilombakan dari Ranah Minang. Pacu sendiri berarti berlomba cepat sementara Jawi berarti sapi, sehingga arti Pacu Jawi adalah lomba kecepatan dengan menggunakan sapi yang lahir dan berkembang di Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Barat dan sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Siang itu ketika kami menyaksikan Pacu Jawi di areal bekas sawah yang telah usai dipanen sudah banyak masyarakat berkumpul serta photographer dari berbagai Mancanegara siap sedia mengabadikan Joki dengan Jawinya. Sementara puluhan bahkan ratusan sapi telah berjejer untuk dilombakan. Bagi yang tidak mengetahui Pacu Jawi, bisa saja menganggap bahwa kumpulan sapi di persawahan merupakan “pasar sapi dadakan” mengingat dalam satu masa perlombaan jumlah Jawi yang berpacu bisa mencapai 500 sampai 800 ekor sapi, sungguh jumlah yang fantastis. Rasa panas tidak diperdulikan lagi oleh penonton bahkan para photographer sengaja mendekat ke area depan sapi tanpa takut terkena cipratan dari lumpur atau apabila sapi keluar dari area, misi mereka hanya satu untuk mengabadikan Pacu Jawi, salah satu Budaya Indonesia. Yah Budaya Indonesia memang kaya raya, selalu menarik untuk ditelusuri termasuk Pacu Jawi yang mirip dengan Karapan Sapi di Madura, bedanya Pacu Jawi diselenggarakan dalam kondisi basah dan berlumpur sementara Karapan Sapi Madura di lintasan kering.

PACU JAWI
PACU JAWI
Cara Joki mengendalikan kedua Jawinya tak kalah menariknya, dengan berpegangan pada tangkai bajak pacu yang terbuat dari bambu sebagai alat berpijak dan tanpa alas kaki. Sang Joki akan ikut berlari bersama Jawinya di dalam sawah penuh air dan lumpur dan tugasnya untuk mengatur sapi supaya lurus kedepan. Karena penentuan pemenang dari Pacu Jawi dari sepasang sapi yang berlari paling lurus dan cepat hingga ke garis finish tanpa ada belokan. Pacu Jawi tidak seperti balapan, karena saat perlombaan dimulai sapi hanya berlari sendiri tanpa lawan yang sepenuhnya dikendalikan oleh Joki. Sapi yang mendapat giliran lomba pun langsung dibawa oleh Jokinya sembari menggotong bajak pacunya untuk berpijak. Setelah ada aba-aba maka Pacu Jawi pun dimulai dengan waktu yang hanya berkisar 5 menit saja tapi terus berulang hingga semua sapi yang ada sudah mengikuti lomba.

Pada saat perlombaan berlangsung acap kali sapi sering melepaskan diri begitu saja sehingga membuat si Joki terpental dan adegan seru lainnya ketika sapi berlari kearah penonton yang tentu saja membuat penonton lari terbirit-birit.  Tentu mengendalikan dua sapi dengan bajak Pacu bukan perkara mudah apalagi diupayakan berdiri bersebelahan. Pemandangan Joki terjatuh di lumpur merupakan pemandangan yang sering terjadi sewaktu perlombaan berjalan sambil disambut suasana riuh penonton. Momen yang paling lucu ketika penonton menyelamatkan dirinya apabila sapi keluar dari area petak sawah namun jangan khawatir karena sapi yang ada aman bagi penonton.

Menyaksikan Pacu Jawi sendiri merupakan pengalaman baru bagiku untuk mengenal Seni dan Budaya Indonesia dari Ranah Minang. Paling tidak dalam Pacu Jawi diajarkan dalam hidup harus terus lurus ibarat Jawi yang menang yang lurus-lurus saja. Tentu bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu mari mencintai Budaya Indonesia bagian dari kita dengan cara mencintai Budayanya!

Aku menyaksikan persiapan sapi-sapi itu untuk berpacu di dalam genangan lumpur. Aku cukup beruntung menyaksikan Budaya Indonesia dari Ranah Minang!

PACU JAWI
PACU JAWI
Karena acara Pacu Jawi lokasinya tidak tetap pada satu lokasi saja karena dilakukan di sawah milik masyarakat setelah selesai panen maka pengunjung yang hendak menyaksikan Pacu Jawi harus mencari informasi kapan dan dimana pelaksanaan Pacu Jawi. Untuk informasi, Pacu Jawi hanya ada di Kabupaten Tanah Datar serta pelaksanaannya bergilir pada empat kecamatan yaitu Kecamatan Pariangan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Lima Kaum dan Kecamatan Sungai Tarab dan acara dimulai dari jam 10.00- 17.00 WIB. Setelah mengetahui Pacu Jawi akan diselenggarakan, maka selekasnya ke Batu Sangkar yang terletak sekitar 100 Km dari Kota Padang ibukota Sumatera Barat dan 75 Km dari Bandara Internasional Minangkabau.

Waktu itu kami menggunakan Garuda Indonesia menuju ke Bandara Internasional Minangkabau lalu menuju ke Batusangkar, tempat Pacu Jawi berada.

Untuk jadwal kegiatan Pacu Jawi Tahun 2016 

Sabtu, 27 Agustus 2016

Sabtu, 3 September 2016

Sabtu, 10 September 2016

Sabtu, 17 September 2016

Sabtu, 24 September 2016

Salam

Winny

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

59 thoughts on “Pacu Jawi Pesona Batu Sangkar, Seni dan Budaya Menarik Indonesia

  1. Assalaamu’alaikum wr.wb, Winny….

    saya pernah melihat satu foto pacu jawi yang memenangi hadiah fotografi antarabangsa. Sangat asyik dan mengkagumkan.

    Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂

  2. Wah berarti masih ada kesempatan nih kalau mau nonton yang berikutnya. Thanks sudah berbagi Win. Sebagai keturunan Minang, aku justru belum pernah nonton Pacu Jawi secara langsung.

    O iya, semoga menang ya Win 🙂

  3. Kirain Jawi itu Jawa mbak. liat judulnya saya kira gitu, ternyata Jawi itu sapi toh.

    Jujur seumur hidup saya belom pernah liat balapan sapi, seru kali yah nonton depan sendiri. Tapi takut diseruduk, hahaha

  4. Wah menarik sekali ini pacu jawi nya, aku malah baru tahu kalau ada lomba seperti in di Sumbar setahu saya di pulau Jawa noted banget lah ini kalau mau ke Sumatera Barat terima kasih sharenya mbak Winny

Leave a reply to winnymarlina Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.