You will never find time for anything. You must make it.
By Charles Buxton
Hello World
Kolkata, 26 Februari 2016
Jam 3 sore aku dan Yosi sudah berada di Bandara Soekarno Hatta tepatnya terminal 3 untuk penerbangan kami ke Kolkata, India setelah melewati Imigrasi Indonesia. Sesampai di Kualalumpur waktu menunjukkan jam 6 sore dan kami harus melewati Imigrasi Malaysia yang mengharuskan membuka sepatu, agak rempong memang belum lagi mencari terminal transit ke Kolkata. Untungnya jadwal keberangkatan ke Kolkata jam sebelas malam sehingga kami masih ada waktu untuk leha-leha. Untungnya di Bandara Kuala Lumpur terdapat wifi gratis dan minuman sehingga dalam penungguan kami jadinya santai. Saat menunggu penerbangan ke Kolkatalah kami berkenalan tanpa disengaja dengan Johnny, traveler asal Malaysia. Lucunya si Johnny ini juga sepesawat dengan kami serta sama-sama memiliki host dari CS Kolkata yang sama yaitu Jojo. Bak pucuk dicinta ulang tiba maka aku, Yosi dan Johnny jadi kompak dan janjian sama-sama ke rumah Jojo pas di Kolkata, lumayan sharing kendaraan!
Barulah jam 22:30 kami berangkat ke Kolkata dari Kuala Lumpur dengan jarak tempuh 4 jam. Sesampai di Bandara Netaji Subhash Chandra Bose, Kolkata pas tengah malam maka kami bertiga pun ke Imigrasi India. Kebetulannya kami bertiga sudah memiliki visa India sebelumnya sehingga kami tidak perlu repot mengurus VOA pas di Bandara Netaji Subhash Chandra Bose Kolkata. Dari pengalaman mengenai visa India, jika datang tengah malam sebaiknya ngurus VOA atau e-Visa India saja daripada yang sudah ada Visa India karena kami harus ngantri dengan orang Lokal India pas di Imigrasinya. Enaknya kalau sudah punya visa duluan jadi tidak perlu was-was akan ditolak masuk, walau dipastikan VOA bakalan masuk juga.
Setelah urusan imigrasi India selesai barulah kami bertiga mencari tempat tidur menunggu pagi hari karena waktu menunjukkan jam 2, dan tidak aman India pas tengah malam. Untungnya ada Johnny sehingga kami berdua memiliki bodyguard dadakan selama di Kolkata hahhaha.
Pas tidur di Bandara Netaji Subhash Chandra Bose, Kokata di bangku diselondorin dah dengan berbantal tas backpack serta AC yang super dingin. Kami hanya istirahat 3 jam saja hingga akhirnya kami mencari taxi prepaid di dalam Bandara seharga Rs750 untuk bertiga dari harga awal Rs1100. Jujur aku berat hati Rs250 perorang karena setahuku taxi dari Bandara ke Kota itu palingan Rs500. Terus karena aku sudah membuat rencana budget perjalanan dan rencana perjalanan selama di India untuk 7 kota termasuk Kolkata. Gilanya kami dikasih taxi warna putih tanpa Argo sehingga yah mau tak mau aku menerima karena si Johnny sih ok saja, aku yang pelit minta ampun, maklum sebagai budget traveler, biaya itu kalau bisa seminim mungkin atau sesuai dengan standar berlaku. Alhasil fix dari Bandara Netaji Subhash Chandra Bose ke Easy Space system Confield Road Ballygunge seharga Rs750.

Rencana Itenarary dan Rincian Biaya Backpakcer ke Kolkata #Trip India
Tanggal | Jam | Kegiatan | Harga | Keterangan |
25 Februari 2016 | 15:10 pm – 22:35 pm | Jakarta-Kualumpur | Rp 40000 | Naik Damri |
25 Februari 2016 | 22:35 pm – 12:05 am | Kualalumpur – Kolkata | ||
26 Februari 2016 | 12:05 am – 01:00 am | Imigrasi | makanan khas kolkata: shondesh, machcher jhor | |
26 Februari 2016 | 01:00 am – 05.00 am | Netaji Subhash Chandra Bose International Airport | Jalan kaki 800 meter ke kedatangan domestik | |
26 Februari 2016 | 05:00am | Tiba di Bandara Kolkata | ||
26 Februari 2016 | 05:00 am – 06:00 am | Bandara ke victoria memorial hall by Taxi | Rs 250-500 | Harga bus Rs 20-100, vs1 (downtown), vs 2 (howrah) |
26 Februari 2016 | 07:00 am – 11:00 am | Victorial memorial hall | Rs 210 | 10 Rs garden, 200 rs museum buka jam 10:00 – 17:00 |
26 Februari 2016 | 11:00 am – 12:00 am | makan siang di Kewpies, Elgin Lane alamat 2 Elgin Avenue, Kolkata | Rs600-2000/2 org | Daab Chingri (prawns in coconut sauce), Mangsho (mutton curry) and Malai curry chingri (prawns in spicy cream sauce) atau Kathi Roll at Zeeshan, Sarat Bose Road, Kasturi 7 A, Mustaque Ahmed Street, Near New Market Area. Hot Kati Roll di 1 Park Lane, Kolkata sekitar 50-80 Rs |
26 Februari 2016 | 12:00 am – 14:00 pm | Mother Teresa house | free | |
26 Februari 2016 | 14:00 pm – 16:00 pm | cemetery street | ||
26 Februari 2016 | 16:00 pm – 17:00 pm | Howrah Rail station | ||
26 Februari 2016 | 17:00 pm – 18: 50 pm | Cari kereta dan bangku | Train No. 12323 depart Howrah rail station at 06: 50 pm | |
26 Februari 2016 | 18: 50 pm – 05:10 am | Perjalanana Howrah Rail station ke Mughalsarai Stasiun (Kolkata-Varanasi) | Rs200 | Overnight stay in train |
Sesampai di Ballygunge, tempat host kami, ternyata kami datang kecepatan jam 6 pagi terus Host kami baru bisa jam 8 pagi. Lalu kami bertigapun mencari sarapan pagi disekitar Ballygunge di dekat Gariahat Market, salah satu objek wisata di Kolkata. Yang membuatku shock ketika melakukan perjalanan dari rumah si Jojo ke tempat cari makan ketika melihat beberapa orang Kolkata bekerja di pagi hari dengan Hand-pulled rickshaw (Becak ditarik tangan). Sumpah aku merasa tertampar karena negeri Indonesia yang aku kira miskin dan banyak orang susah ternyata di India lebih susah lagi. Paling tidak mereka bekerja sangat keras untuk mendapatkan rezeki dan aku salut dengan semangat bekerja orang India bahkan yang becak ditarik tangan itu tanpa alas loh! Luar biasa bukan?

Setelah itu kami pun mencoba sarapan pagi, dan si Johnny yang memilih tempat makan pagi kami. Kami bertiga makan Chai dan roti. Chai itu sejenis teh tarik, minuman khas India atau minuman merakyat India dah. Kalau memperhatikan sepanjang India pasti yang dijual itu Chai dan aku menjadi salah satu penggemar Chai selama di India. Chai kami dengan roti itu Rs300/3 orang sehingga Rs100 saja terus aku juga mencoba Patata seharga Rs3 yang membuatku kaget seketika. Gila aja Rs3 dapat makan roti dengan kuah kentang yang kalau dikonversikan ke Rupiah Rp600 saja. Uniknya tempat patata terbuat dari Daun yang dibuat melingkar sehingga tinggal buang dan ramah lingkungan. Aku juga sempat penasaran dengan susu ala India yang asli dari sapi terus aku dan Yosi beli aja bagi berdua seharga Rs20. Barulah jam 8 kami kembali ke rumah Jojo untuk istirahat. Di rumah Jojo kami juga mandi, serta berkenalan dengan traveler India yang tinggal di London. Barulah jam 9 Jojo mengajak kami berempat ke Tasty Corner untuk mencoba kuliner nikmat Kolkata dengan mobilnya. Di Tasty Corner itu amkananya lezat dan enak terus murah lagi. Berbeda dengan sarapan pagi kami, bahkan Chainya hanya Rs10 saja dengan rasa nikmat. Ternyata bahagia itu sederhana “sesederhana makan Kasta kachuri 10 Rupee, Potata 3 Rupee, Sweet Curd 10 rupee dan Chai 10 Rupee”!

Tidak hanya mencoba kuliner enak di Tasty Corner, Jojo juga mengajak kami minum “Sattu” seharga Rs10, berupa minuman terbuat dari kedeleai dicampur bawang merah dan cabai, kebayang tidak rasanya? Si Yosi sampai mengernyitkan dahi dan aku hanya bisa minum sedikit saja sementara si Johnny terpaksa meminum setengah gelas walau terlihat jelas dia kurang doyan. Yang doyan hanyalah Jojo dan traveler India asal London, mungkin minuman khas India kali ya!
Oh ya di hari pertama Kolkata, aku asli diare mungkin karena sarapan pagi, “भारत में आपका स्वागत है (bhaarat mein aapaka svaagat hai = Welcome to India)!

Setelah itu aku dan Yosi pamitan untuk memberli tiket kereta kami karena kami hanya memiliki tiket kereta dari Varanasi-Agra dan tiket Jaipur-Udaipur yang mana destinasi ke Udaipur kami batalkan. Parahnya tiket yang penting dari Kolkata-Varanasi saja kami belum punya padahal perginya di jadwal rencana pejalanan harunsya jam 8 malam. Jojo sempat tidak yakin kalau kami mendapatkan tiket kereta ke Varanasi. Tapi karena menurut orang India sangat mudah bagi turis membeli tiket kereta India karena pemerintah India telah menyediakan tiket kereta buat wisatawan sehingga bisa dibeli langsung di India dengan menunjukkan passport. Dengan keyakinan seat kereta masih adalah kami mencari tiket ke Varanasi, yang katanya bisa kami dapatkan di area Central, Kolkata. Untungnya si Johnny mau menemani kami membeli tiket sekalian dia juga membeli tiketnya ke Varanasi walau dia masih di Kolkata selam 2 hari. Dari Johnny kami belajar betapa pentingnya untuk mendownload offline map karena berkat dia kami jadi tahu dimana membeli tiket kereta buat turis di Kolkata walau masih nanya-nanya orang juga sih!

Dari Ballygunge di dekat Gariahat Market Aku, Yosi, Johnny naik bus ke Kalighat dengan karcis bus Kolkata Rs10, terus berpesan pada bapaknya agar diturunkan di Metro (stasiun kereta) untuk menuju ke Central. Dari metro Kalighat kami ke Centarl dan cukup membayar Rs10. Ternyata metro India sangat mudah mirip yang di Malaysia, dan Thailand berupa chip discan terus pas sampai chip dimasukkan kedalam mesin lalu keluar dari metro. Di Central kami bertanya dengan orang lokal dimana lokasi pembelian tiket kereta terus kami berkenalan dengannya sekalian berjalan kaki Eastern Railway Station, tempat membeli tiket kereta api di Kolkata, India. Sepanjang perjalanan kami melewati pasar tradisional Kolkata terus aku lagi-lagi terkesan dengan lingkungan Kolkata. Terus banyak sekali orang India khususnya pria mandi di tempat umum! Gila ya baru pertama melihat orang mandi di depan umum! Bisa saja yang mandi di tempat umum tidak memiliki rumah karena di Kolkata banyak sekali pengemis dan gelandangan. Aku benar-benar belajar hidup di India dan bersyukur nikmat, hidup di India keras kawan! Tapi anehnya aku merasa India itu eksotik dan walau katanya kumuh tapi membuatku ingin balik dan balik lagi, jangan tanya kenapa karena jatuh Cinta tidak ada alasannya.

Cukup jauh juga kami berjalan ke Eastern Railway Station, tempat membeli tiket kereta api di Kolkata apalagi membawa tas backpack kami lumayam menguras tenaga ditambah cuaca panas, terakhir kami nikmatin saja hingga sampai di Eastern Railway Station Kolkata.
Pas masuk kedalam Eastern Railway Station Kolkata kami mengambil antrian terus diisi formulir. Cara membeli tiket kereta api di India dengan mengisi form dengan nomor kereta, tanggal, tujuan serta menunjukkan passport. Aku dan Yosi sempat dimarahin petugas administrative Kolkata karena kami mengisi formulir banyak sekali karena kami tidak mengerti. Akhirnya aku dan Yossi menahan dongkol dalam hati! Dimarahinnya di depan umum pula, byanagkan betapa merasa bodohnya kami terus bertambah dongkol karena si Bapak tidak memberikan kami kereta No. 12323 berangkat dari Howrah rail station jam 06: 50 malam yang seharusnya harga Rs200 menjadi Rs415 karena sibapak memberikan tiket mahal karena beda kereta. Akhirnya kami memiliki tiket kereta Kolkata-Varanasi Rs415 berangkat jam 20:00 dari stasiun Howrah. Gak apalah yang penting kami punya tiket ke Varanasi, kalau tidak jadwal 7 Kota 7 hari bisa berantakan!

Setelah tiket ditangan maka kami pun berkeliling karena si Johnny ingin membeli SIM CARD India. Awalnya Yosi ingin beli juga tapi karena system di India dalam membeli SIMCARD India harus ada pasphoto dan menunjukkan passport terus lama pengurusannya 3 jam lagi sehingga pas di area Gereja Ayam kami berpisah karena aku dan Yosi mencari wifi gratis demi mendownload offline map, maklum fakir wifi! Kata orang wifi gratisan itu ada Park Street Kolkata sehingga aku dan Yosi membawa tas kami naik bus ke Park Street seharga Rs10. Dua pejalan kere mencari wifi gratisan, keren gak tuh?
Sesampai di Park Street, aku tidak kapok dengan diareku malah makan lagi berupa kacang campur sayur seharga Rs10 baru kami ke tempat wifi yang didekatnya bau pesing. Alhasil karena hujan, aku dan Yosi menyeberang dan duduk dibawah jembatan sambil berteduh. Di bawah jembatan dekat Park Street lah kami berwifi ria sampai jam 5 sore, kami lupa waktu di bawah jembatan sambil menikmati pemadangan orang India hilir mudik. Di papan jalan terlihat arah ke Museum India, ke Mother Teresa serta ke Victorial Memorial yang ketiganya wisata wajib di Kolkata tapi kami lupakan itu, kami focus pada wifi sambil mengumpulkan sisa tenaga dengan tas besar kami!

Hingga jam 6 kami berdua berjalan ke Victorial Memorial yang jaraknya lumayan jauh dari Park Street. Sebelum ke Park Street kami sempat ke Gereja St. Paul yang cukup menarik, mirip Geraja di Philipina. Si Yosi paling senang dan masuk sementara aku menunggu diluar saja. Karena kami datangnya sore sehingga kami tidak membayar tiket masuk padahal tiket masuk ke wisata Kolkata Gereja St Paul bisa Rs100. Dari Gereja St Paul barulah maghrib kami ke Victorial Memorial dari tamannya yang menjadi tempat pacaran orang India. Oh ya sebelumnya kami sempat melihat fensi ala India dimana orang india berpidato di dekat Victorial memorial tapi karena tidak mengerti Bahasa India kami jadinya masuk kedalam Taman Victorial Memorial. Beruntungnya lagi kami tidak bayar masuk kedalam Taman Victorial Memorial yang kalau siang hari dipastikan tempatnya pasti sangat Indah. Yang ada kami merasa lelah, lelah melihat orang India pacaran di taman itu terus persis nonton Drama Percintaan Bollywood. Aku dan Yosi saling pandang sambil menahan senyum hingga kami hanya mampu mengintip Victorial Memorial dari luar saja. Setelah itu kami naik bus ke Howrah station dengan harga bus Rs10. Perjalanan dengan bus pas malam itu pengalaman unik bagi kami karena merasakan seperti orang Lokal India, padet busnya terusnya jaraknya super jauh. Di sepanjang Howrah inilah aku melihat aktivitas orang Kolkata di malam hari termasuk laki-lakinya yang pipis di trotoar di depan umum, penduduk yang tidur di jalan hingga aktivitas malam Kolkata yang menurutku berbeda dari yang pernah aku lihat!
Sesampai di Howrah kami melewati pasar hingga aku lagi-lagi kaget dengan padatnya manusia yang ada di Howrah! Begini rupanya negara dengan populasi terbanyak no 2 di dunia setelah China. Asli pas lihat di China aja di stasiunnya lautan manusia maka di India juga begitu. Bahkan aku dan Yosi sempat bingung bagaimana mengetahui dimana Peron kereta kami ke Varanasi karena begitu banyak kereta. Disinilah kami belajar tentang system kereta India dengan bertanya sampai kepada 3 orang apakah kami berada di peron yang benar hingga setelah ada nama kami diitulis di dinding maka aku dan Yosipun makan di dekan stasiun, pilihannya adalah Lassi Strawberry sehara Rs25 dan rasanya nikmat! Minuman India yang sangat aku sukai setelah Chai! Nah setelah itu kami pun ke antrian kereta yaitu S3 dan ada di papan pengumuman di masing-masing peron hingga jam 8 kami menuju ke Varanasi.

Rincian Itenarary dan Budget Backpacker Ke India
Hari pertama di Kolkata 26 Februari 2016
15:10 – 18:00 Bandara Soekarno Hatta Jakarta-Kuala Lumpur.
22:35 – 12:05: Sampai di Netaji Subash Chandra Bose Internasional Airport, Kolkata
12:05 – 01:00: Pengurusan Imigrasi India
01:00 – 05:00: Tidur di Bandara Netaji Subash Chandra Bose Internasional , Kolkata.
05:00 – 06:00: Naik taxi Rs750/3 orang dari Bandara Netaji Subash Chandra Bose Internasional ke Confield Road Ballygunge.
06:00 – 08:00: Sarapan pagi. Patata Rs3, Chai Rs 300/3 orang, susu Rs 20/2 orang
08:00 – 09:00 : Istirahat dan mandi di rumah host CS Kolkata si Jojo
09:00 – 10:00: Kuliner di Tasty Corner, makan Kasta Katchuri Rs10, Chai Rs10 sehingga Rs50/orang.
10:00 – 11:00: Aku, Yosi, Johnny mencari tiket ke Central. Dengan naik bus ke Kalighat Rs10, terus dari Kalighat ke Central naik metro Rs10. Ditengah jalan beli aqua Rs10. Dari central jalan kaki ke Eastern Railway Station, tempat membeli tiket kereta api di Kolkata, India.
11:00-14:-00: Antri beli tiket, tiket kereta Kolkata-Varanasi Rs415 berangkat jam 20:00 dari Howrah station.
14:00 – 15:00: jalan kaki hingga ke Gereja ayam hingga aku dan Yosi berpisah dengan Johnny karena di membeli SIM CARD India, sementara kami ke Park Street dengan naik bus Rs8
15:00 – 17:00: Di Park Street berwifi ria.
17:00 – 18:00: Ke wisata Kolkata, Victorial Memorial dan Gereja St Paul.
18:00 – 19:00: Ke Howrah station dengan naik bus Rs 8.
19:00 – 19:30 : Minum Lassi strawberry (lassi = yogurt) Rs25, aqua Rs20, kemudian mencari peron kereta ke Varanasi
20:00 – 09:30 : Perjalanan dari Kolkata ke Varanasi dengan sleeper train dan tidur di kereta.

Biaya pengeluaran Hari pertama Backpacker di Kolkata India
Taxi Rs 250, sarapan pagi Rs110, makan di tasty corner Rs50, bus dan metro ke Central Rs30, Kereta ke Varanasi Rs415, bus ke Park Street Rs8, bus ke Howrah Rs8, lasssi Rs30, aqua Rs10 = Rs911
Tips mengenai Kolkata
1. Jika berada di Kolkata jangan lewatkan mencoba makanan street foodnya karena enak dan murah
2. Chai dan Lassi adalah dua minuman khas India yang enak. Harga Chai Rs10-15, Lassi Rs25-60
3. Di India ada uber sehingga bisa dipakai dalam trasnportasinya. Harga taxi normal harganya Rs500 dari Bandara ke Victorial Memorial, untuk bus Rs10, untuk richshaw Rs20.
4. Pelajari system kereta India karena jika salah maka bisa salah masuk kereta, lihat peronnya, lihat jam keberangkatan, lihat type keretanya karena kereta India terdiri dari second class, sleeper, 3AC, 2AC hingga exclusive terus itu ada nomornya seperti kereta No. 12323 berangkat dari Howrah rail station jam 06: 50 malam maka di pengumuman lihat kereta No. 12323 peron berapa, waktu itu kami di peron 10 terus mencari gerbong kereta dengan tipe S3 yang bisa dilihat di tiket kereta.
Salam
Winny
Winny!!! Jalan-jalanmu bikin ngiler aja,,, aku ditenteng bisa ga yaa? 😀
ayo kka hehehe
Aku ga doyan makanan India blas Win.. Pernah dipaksa makan, ujung2nya malah balik semua. Rempahnya ga nahan 😦
aku disana malah suka kak yg disini malah gk suka
Better dari bangalore ?
bangalore belum pernah kak
Minum aqua nya lancar? Gw lupa mau nanya ituh hahahah
lancar kka tapi beli
Mba Win aku ngebayangin di minuman ada campuran bawang merah nya 😦 omaygaaad hebat banget yang minum setengah gelas ituuu hahaha walau eneg mungkin 😛
lihat aja ekpresi muka temanku heheh
Hahaha, aku dulu nggak berani makan street food-nya sampe sebelum hari-hari terakhir disana Win. Takut kena diarenya itu, hahaha 😆 . Dan beneran aja, sewaktu di Delhi (tempat tujuan terakhir), akhirnya nekad deh makan street food-nya. Enaaaak! Dan muraaah. Tapi habis itu ya terkena diare sih. Untung aku nggak parah, hahahaha 😆
aku dong zilko diare tapi tetep makan street foodnya haha
aduhhh itu kayak gimana rasa minumannyaaa….gak kebayaaaang x)))
rasanya aneh Rinta
Unforgetable moment ya win, suka tulisan kamu selama di India.
Kapan2 boleh ikut dong backpacker rame2 hehehe
aku juga diajak jalan lagi
Wahh mantap banget Win.. Aku dulu pernah ke delhi ma mumbai, tapi karena ikut temen aku biztrip, jadi nya jalan2 nya kurang banyak.. Ga blusukan juga.. Habis dr india waktu itu, banyak berita2 kurang mengenakkan. Tapi kalo lihat perjalanan kamu, kayaknya menyenangkan ya.. Seru juga pergi berdua aja. Keramean juga ribet kali yaa..
kak aku penasaran ama Mumbay mau lihat bollywoodnya
Wahhh aku juga gak sempat ke bollywood nya, cuma sempat semi menghadiri wedding ala india pas ke mumbay waktu itu.. pas lagi lewat di depan nya, eh diajak masuk padahal gak kenal hhehe..
penasaran sama minuman “Sattu” kek mana ya rasanya? dicampur bawang juga bjsa ketelen gak tuh,hehe
rasanya aneh banget adhya
Aku selalu salut sama ketelitian dan kedetailin sodara satu ini!
makasih dyah 😀
Ih…berani banget Winny. Kalo aku udah diare pas traveling. Langsung kapok. Dan disisa perjalanan ndak berani nyoba makanan ya aneh aneh. Suka banget ama cerita backepacker Winny
kak aku malah aneh udh diare malah makan lagi soalnya terlanjur diare juga 😀
India selalu eksotik dalam frame foto. aku suka foto2nya Winny. Foto taxi kuning India vintage. Cobain makanan jenis baru seru. Itinerarynya bisa di contek nih 🙂
india itu emang vinatge banget anita apalagi kolkata
Wow, uber ada dimana-mana ya… Btw Yosi mukanya nggak masam kok. Cantik gitu ^_^
Yosi udah menahan rasa itu kak hehe
ahhhh.. pengen ke sana. Ada Uber pula kan di sana? *prinstskrin postingan ini*
harus dicoba 🙂
pengalamannya menarik..sampai dimarahi pas beli tiket kereta api..
btw kereta api di india sama di indonesia lebih nyaman mana?
iya jadi ingat banget ampe sekarang
Aku suka chai nyaaa … kayak udh pernah nyobain aja yak hahaha. Di Malaysia ada kan yaa
ada tapi beda rasanya
baru nonton di natgeo kuliner di kolkota, ada china town dan kuliner ala china tapi yg jualan semuanya india, wkwkwk. chai nya yang pasti enak yach? pernah dibawain versi sachetan gitu .
aku doyan adel yang Chai nya walau sering diare hehe
Kolkata itu calcuta bukan?
Itu rada kumuh2 gimna gitu yak, kbyg org tidur di trotoar, pipis heuheu
benar Calcuta = Kolkata
itu bapak gendutnya bisa agak geser dikit nggak biar Victorial Memorialnya keliatan hihihi
hahah boleh kak 🙂
Bis di india pakai nomer atau tulisan? Buat tau jurusan yg mau kita tuju
ada nomornya mba