I travel as far as my eyes sees, feet walks and heart beats.
Ben Stern

Hello World, Hello Universe!
There is mangroove in Jakarta and i knew that after i have been staying in Jakarta for 10 months. Another side of Jakarta that i do not know. It opens my eyes that Jakarta should be discovered by me!
Aku begitu terkejut ketika menerima undangan dari anak CS Jakarta yang diprakarsai oleh Steve untuk mengunjungi Taman Wisata Alam Mangrove Agke Kapuk Jakarta. Ternyata di Jakarta masih ada loh hutan Mangrove yang asri berupa ” ECOTOURISM”! Wah, Jakarta memiliki wisata alam yang menarik :)!
Oh ya, judul dari Gathering CS Jakarta dengan thema “Back to Nature – CS Jakarta Gathering December 2013“.
Steve dan Magda juga menuliskan bagaimana akses ke Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk.Lokasi di Taman Wisata Alam Angke Kapuk berada di Pantai Indah Kapuk (PIK), Kamal Muara, Jakarta Utara, Indonesia.
How to get Mangrove in Jakarta
You can use busway to Kota and it costs Rp. 3500, then change bus to Pluit. You get off at Penjaringan Bus Shelter. From there take angkot (minibus) B01 to Muara Karang and get off right in front of Pizza Hut Muara Karang. It costs Rp. 3000. From there take angkot U11 to Pantai Indah Kapuk and you get off at Yayasan Buddha Tzu Chi. You only pay for Rp. 4000. From there you just walk, just follow the signage.

Acara gathering sebenarnya dimulai dari jam 2 tapi karena aku nyasar naik busway dari Kota akhirnya malah sampai di PIK jam 4 sore hahahha ;D.. Kebiasaan Winny kalau naik busway masih nyasar! Seharusnya menuju Pluit eeh malah nyasar ke Tanjung Priok. Aku baru sadar kalau nyasar di Tanjung Priok setelah aku melihat kontainer yang berjajar mirip pelabuhan gitu. Lalu aku bertanya ke kondektur busway “Pak Pluit masih jauh?”, langsung kondektur berkata “dek salah arah”! hihihiihhiih ampun!!
Lucunya lagi selama perjalanan nyasar ternyata beberapa penumpang di busway merupakan anak CS tapi tidak saling kenal padahal berada di bus yang sama, baru kenal setelah berada di Taman Wisata Alam Mangrove.
Aku masih saja menyimpan kekagetanku mengetahui Mangrove di Jakarta. Padahal aku sudah dua kali loh ke Pluit, pertama dengan Daboo dan Hey, yang kedua dengan si Muja sampai ke Pantai Indah Kapuk dan tidak menyangka di belakang Yayasan Buddha Tzu Chi ada sebuah Wisata Alam!
Hmm terkadang memang pengalaman hidup tidak dapat diprediksi!

Hal menarik selama perjalanan Mangrove aku memiliki teman baru yang baik seperi Jason, Ben, Steve, Zeba dan Rahadian. Kebetulan Zeba dan Rahadian merupakan teman yang belum sempat aku jumpai, baru pertemuan kedua baru memiliki kesempatan bertemu dengan meraka. Zeba sangat lucu dan Rahadian baik! Sementara Jason dan Ben teman segrup yang gila dan seru 😀
Acara gathering bulanan dihiasai dengan canda dan saling berkenalan sesama anggota pecinta alam lalu menikmati yang namanya main sampan. Keren sekali Taman Wisata Alam Angke Kapuk bisa melakukan berbagai kegiatan alam! Bisa juga loh menanam Mangrove. Untuk biaya paket penanaman Mangrove seharga Rp. 150.000 per orang yang akan mendapatkan kaos, makan siang, 2 bibit pohon Mangrove dan untuk biaya kegiatan penanaman nostalgia seharga Rp. 500.000 per orang yang terdiri dari kaos, bibit dan papan nama. Sementara biaya naik untuk Wisata Air perahu seharga Naik Perahu Rp. 150.000 – 200.000/6 orang dan biaya naik Kano seharga Rp. 50.000/45 menit.

Untuk biaya masuk ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk maka pengunjung dikenakan biaya tiket masuk dengan harga variatif.
-Biaya masuk untuk Turis Domestik Rp. 10.000/orang
-Biaya masuk untuk Turis Asing Rp. 23.000/orang
– Biaya Parkir Mobil Rp. 5.000/orang
– Biaya Parkir Bis Rp. 25.000/orang
Selain wisata air serta konservasi penanaman Mangrove, kegiatan lain yang bisa dilakukan di TWA Angke Kapuk berupa wisata hutan (berkemah), dan Wisata Alam (Rekreasi keluarga, pemotretan, pendidikan dan penelitian).

Hal yang aku sukai di Hutan Mangrove Jakarta saat menikmati sunset di Wisata Air Taman Wisata Alam Angke Kapuk . Sunset yang mendamaikan jiwaku dengan pesona alami!
Travelling di PIK Jakarta menyadarkanku betapa aku belum menjelah Jakarta seutuhnya :O..
well, lets go around JAKARTA!
-Salam-
Weeny Traveller
Salut dengan anak-anak muda yang sangat peduli lingkungan, semoga programnya berjalan terus 😉 . btw CS singkatan apa Win?.
amin kak 🙂
Cs itu cuma comunity kak
Couchsurfing ya? wah acara di sana beragam dan kuantitasnya banyak
u pernah ikut?
Kl di jakarta belum pernah. Kalau di jember, uda beberapa kali buat acara gathering sendiri
wah hebat
Blm hebat kok. Cuma pemula semua. Jd masih butuh banyak belajar dan bimbingan
ahhaha
katanya klo bawa kamera disuruh bayar 500ribu, bener ga tuh? thks
kmren karena kamera pocket gk kelihatan cuma ditegur gitu jd mending jgn bawa, kalau mw bawa hp aja atau bayar
Seringkali memang, kita gak ngeh dgn potensi daerah tinggal kita sendiri. Keep on exploring! 😀
iya MIrna hehe
Kapanlah aku bisa ke saya…
Ayo Hasan siap menemani 😀
Asyikkk!! Ad gaid..he. Siaplah, ntar, ya..
siap selalu ahha
Pasti bayarannya lebih guede, nih..
free aje
Nah..i like that..
semoga mangrovenya menyebarnya cepat kayak eceng gondok, jadi jakarta gak gampang kena rob 😀
amin semoga 🙂
Mbak, aku mupeng lagi >.< Jakarta emang nggak ada matinya ya 😀
ayo Messa aku ajak kesana deh 🙂
udah pernah liat di tv juga ini, memang ada mangrovenya, tapi agak kotor pas di tv itu, bagian akar nafasnya agak penuh sampah 😦
iya banget kapan2 mari bersih2 ksaana yuk
wah, kalau ada acara bersih – bersih mau deh ikutan 😀
ntar aku hub ya dirimu wajib ikut haha
wah kalo pas di Jakarta mau deh ikutan gabung bersih2
boleh Danan
wah baru tau di jakarta ada beginian 😀
sama monggo kesana
Ini yang namanya Suaka Margasatwa Muara Angke itu, yah? Beda, gak, sih? Untuk masuknya perlu surat ijin juga, kah?
masuk gk perlu ada surat masuk tinggal bayar tiket aja Rp10.000
Kalau pergi sendiri kayaknya ga seru yaaa.. =_=
Mau dong kak kalau ada rencana kesana lagi.. 🙂
ayo mari ikut samaku aku suka jj 🙂
Waahh asyik tuh…
Jd pengen…
boleh
Waahhh asyik tuh…
Jd pengen k sana…
cobalah ke Mangrove JAkarta
sayang yaa mba klo bawa kamera bayarnya lumayan (kamera digital sekalipun),
mesti punya hape berkamera canggih klo mau foto2.
bawa hp yg resolusinya bgs atau kamera pocket jg boleh
Next Trip
sip!
tq
yw
Sebentar2…beneran itu untuk masuk dengan kamera perlu bayar 500 ribu?
OMG!
Ke sananya sih murah…
Tiketnya terjangkau lah…
Tapi…kalau bawa kamera segitu?
jangan bawa dsl aja,. bawa yg handphone aja,,
Waduuuu…
Ndak isa buat foto bokeh kalau dengan hanpun kaka…
Kwkwkwkwkwkw….(eh ini bokeh loh bukan bokep, ntar ada yg mentungin saya pulak.)
kemaren aku bawa kamera poket dimarahin
Beneran aneh dilarang memfoto di suatu objek wisata.
Amaze dengan policy2 ajaib cem ini.
:X
yah begitukah kebijakannya.. di Singapura juga gitu kok
Eh…yg di SG kan ndak bole di objects yg di museum agar ndak dicolong atau dibuat duplikatnya…laaaa kalau akar mangrove…gubrak deee….
tapi ya okaylah…kalau memang di sana mangrove mania saja, berarti ndak beda jauh dengan Kaimana, Karas, Fakfak atau Teluk Bintuni yah?
Pasti lebih menyenangkan di Papua.
Btw, sudah pernah ke Papua kah Non? Saia lihat kau punya artikel sudah pernah sampai Flores yah? Someday kau harus sampai ke Alor Timur, Baa, Motaain dan Dili. Saya dulu puter2 NTT selama 2 bulan, kwkwkwkwkw….
Happy times at the time.
🙂
Kalau Dili sudah tapi Papua belummmm T_T.. Pengennnn tapi berat di ongkos… aku dulu tinggal di Kupang 10 bulan. dirimu sudah ke Papua?
FYI, disana dilarang bawa kamera slr Karena srg jadi tempat goto prewedding, jadi memang untuk kamera tsb kena cash biaya yg mehong sekali. Salam kenal yaaa semua 🙂
makasih infonya putri