Hello World!
19 Juli 2022
Aku ingin ke Mont Saint Michel, kataku kepada suami ketika kami di Perancis. Tempat ini memang sudah ada dalama daftar tempat wisata yang ingin aku kunjungi ketika berada di Perancis. Hal ini terinspirasi saat membaca Blog Zilko tentang Mont Saint Michel beberapa tahun yang lalu. Siapa sangka tempat wisata ini dekat dengan area tempat Mertuaku, meski membutuhkan waktu sekitar 1 setengah jam dan 3 jam untuk pulang pergi. Agak rumit untuk transportasi ke Saint Michel ini jika ditempuh dengan transportasi umum jadi buat kami lebih memungkinan naik mobil dari tempat mertuaku.

Karena kedatangan kami ke Perancis saat summer alias musim panas maka cuacanya sangat panas, sebelas dua belas dengan cuaca di Indonesia. Apalagi dengan kondisiku yang sedang hamil 6 bulan. Ngidamnya pengen jalan-jalan! Ada-ada saja keinginan si bayi ini. Tapi karena sayang anak, sayang bayi, akhirnya suamiku mengiyakan dan pagi-pagi kami sudah berangkat.
Ada yang lucu saat kami hendak mencari cara ke Saint Michel ini karena sebelumnya kami pernah berhenti untuk mencari tahu bagaimana cara masuknya ternyata jika tidak naik sepeda atau jalan kaki yang agak lumayan jauh, maka harus naik settle bus gratis dari titik parkir.
Kami harus dua kali bolak-balik sampai menemukan tempat parkir yang tepat. Nah yang membuat kaget adalah harga parkir yang agak lumayan mahal, suami kena kalau gak salah sekitar 15 euro untuk parkir mobil seharian, padahal masuk ke Saint Michel itu sendiri gratis. Namun jika masuk ke Katedral dan Abbey bayar 11 Euro. Nah dari tempat parkir kami harus ngantri banget padahal itu masih jam 11 pagi tapi kami antri 1 jam an menunggu settle bus ke Saint Michel.





Semenarik apa Saint Michel?
Le Mont Saint-Michel adalah salah satu situs warisan dunia UNESCO sejak tahun 1979. Lokasinya diantara Bretagne dan Normandi, Perancis. Masih perdebatan apakah tempat wisata ini di area Bretagne atau Normandi namun Mont Saint Michel lebih terkenal berada di Normandi. Mont Saint Michel ini adalah pulau dengan Abbey alias biara. Legenda mengatakan Uskup Agung mendapat penglihatan dari Malaikat Michael untuk membangun sebuah kapel atau Katedral dan biara di area ini pada tahun 709. Nah jadi tempat ini lebih tempat ziarah dan paling banyak dikunjungi wisatawan di Perancis. Menariknya lagi, tempat ini merupakan area pertahanan di masa itu karena Mont Saint-Michel merupakan pulau pasang surut, sehingga sulit untuk dijangkau musuh. Ibaratnya sebuah pulau yang dikelilingi air laut. Kalau pasang susah untuk keluar dari area ini namun sekarang sudah ada jembatan penghubung dan area ini sudah berubah menjadi area wisata dengan pertokoan yang dan penginapan tapi Gereja dan Biaranya masih ada. Sering diadakan kegiatan umat Kristen di Saint Michel ini. Menariknya Saint Michel ini adalah wilayah yang tidak dapat direbut Inggris selama Perang 100 Tahun karena benteng ini meski saat air surut, tanah di sekitarnya terlalu berpasir untuk serangan berbahaya sehingga tak heran menjadi simbol kekuatan Perancis.
Jadi pas lihat Saint Michel ini aku takjub bagaimana cara bangunnya di masa itu. Apalagi air laut disekitarnya dengan pedesaan Perancis. Menarik untuk dikunjungi. Kalau aku tidak hamil mungkin aku akan memilih bersepeda di area ini.



Setelah lama antri akhirnya kami sampai di jembatan dekat Katedral. Untungnya air laut sedang surut sehingga aku dan suami bisa berjalan disekitar Pulau. Lalu kami mendaki menuju ke Katedral dan Abbey. Ternyata tempat ini saat Juli sangat ramai sekali. Mulai dari pertokoan souvenir sampai tempat makanan. Kami juga keliling Pulai ini karena tempat ini masih ada penduduk lokal yang tinggal. Oh ya ada juga restoran yang terkenal disini yaitu milik Anne Boutiaut, lebih terkenal sebagai La Mère Poulard (Mother Poulard) adalah seorang koki yang membuka restorannya sendiri di Mont Saint-Michel pada tahun 1800-an yang terkenal dengan telur dadarnya. Cuma pas lihat harganya agak lumayan, akhirnya aku dan suami pergi makan yang biasa aja hehehe. Terus kami juga sempat keliling ke biara bahkan sempat tak sengaja melewati pemakaman yang membuatku agak merinding.


Kami menghabiskan waktu kurang lebih 5 jam di Pulau ini dan sebagai seorang ibu yang sedang hamil, aku lumayan kuat juga apalagi jalannya mendaki. Lumayan membuat ngos-ngosan. Tapi pengalaman yang tidak seru saat pulangnya yang menunggu settle selama hampir 1 jam dengan cuaca yang super terik. Bahkan ada pengunjung yang sampai pingsan. Beberapa turis laki-laki membuka bajunya dan pemandangan turis wanita dengan pakaian dalam saja menjadi hal lumrah. Dan ternyata suhu hari ini 40 derajat Celcius. Gak heran suamiku super lemas sementara aku agak merasa panas namun tetap bahagia.


Tips ke Mont Saint Michel
- Masuk ke Mont Saint Michel gratis kecuali masuk ke Abbay dan Katedral
- Harga souvenir dan makanan di area agak lumayan mahal jadi sedikan uang yang cukup jika ingin mencoba kulinernya
- Tidak begitu aku rekomendasikan saat summer karena panas banget
- Bisa juga ngadain piknik tapi tidak didalam Pulau karena ramai turis
- Jika ingin menggunakan tranport umum, bisa naik kereta api menuju Rennes atau naik bis.
- Harga parkir itu mahal banget jadi bisa cari di tempat agak jauh dari area ini dan ada beberapa tempat parkir gratis.
Salam
Winny


