Travelling ke jejak perang Paderi “Benteng Fort de Kock”


Make New Year’s goals. Dig within, and discover what you would like to have happen in your life this year. This helps you do your part. It is an affirmation that you’re interested in fully living life in the year to come. By Melodi

Benteng Fort De Kock Bukittingi
Benteng Fort De Kock Bukittingi

Hello World!

Bukittingi, Januari 2012

Tidak terasa sudah masuk tanggal 31 Desember 2014, waktu terasa cepat berlalu ya! Selamat Ulang Tahun Ade Putra Bungsu jika kamu nyasar di blogku, ulang tahunmu dirayakan dengan moment dimana manusia banyak menyalakan kembang api, anggap saja itu ialah kado ulang tahunmu.

Oh ya karena lagi melow melihat album cerita perjalanan tentang Bukittinggi dengan segala tempat wisata menarik Bukittingi yang belum kelar-kelar maka salah satu tempat wisata yang menjadi saksi adanya perang paderi ialah Benteng fort de kock .

Benteng fort de kock didirikan oleh Kapten Bauer tahun 1825 diatas Bukit Jirek Negeri Bukittinggi sebagai kubu pertahanan pemerintah Hindia Belanda menghadapi perlawanan rakyat dalam PERANG PADERI yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Ketika itu Baron Hendrick Markus de Kock menjadi Komandan de Roepoen dan Wakil Gubernur Jenderal Pemerintah Hindia Belanda. Dari sinilah nama lokasi ini menjadi Benteng Fort de Kock.

Kalau dibandingkan dengan Benteng Fort zaman dulu jauh lebih lengkap dan kokoh ya karena sekarang jatuhnya ke benteng biasa saja.

Benteng Fort de Kock from WIkipedia
Benteng Fort de Kock from WIkipedia

This fort was built by Capt Bauer in 1825 at the top of Jirek hill Bukittinggi as a defence against the struggle of people during the raging of PADERI Wars which was led by TUANKU IMAM BONJOL. At the time Baron Hendrick Markus de Kock acted as commonder de Roepoen and vice governor general of Dutch colony. Since then the fort has been called Fort de kock.

Untuk wisata Bukittinggi Benteng Fort de Kock biaya masuk Rp5000 (tahun 2012) sudah termasuk ke Rumah Adat Baanjuang, dan kebun binatang Bukittingi. Di area Benteng Fort de Kock terdapat sebuah jembatan bernama jembatan Limpapen Bukittinggi yang merupakan tempat untuk melihat Bukittingi dari atas jembatan.

Jembatan Limpapeh
Jembatan Limpapen

Aku sangat suka dengan jembatan limpapen Bukittingi karena jembatan ini menghubungkan Benteng Fort de Kock dengan Kebun binatang. Waktu kedangatanganku juga bertepatan dengan cuaca yang cerah jadi bawannya seru-seru saja berjalan sambil menikmati suasana Bukittingi yang lumayan dingin.

bukittinggi
Bukittinggi

Sayangnya sewaktu aku melewati Jembatan Limpapen terdapat seorang pengemis, sebenarnya aku tidak membenci pengemis tapi sejak tinggal di Jakarta aku jadi apatis dengan pengemis karena sulit membedakan pengemis yang benar-benar pengemis atau pengemis sebagai status pekerjaan.

Benteng Fort De Kock di Bukittinggi
Benteng Fort De Kock di Bukittinggi

Untuk kesan Benteng Fort de Kock di Bukittingi sendiri hal yang aku tidak suka ialah karena ekpektasiku terlalu tinggi tapi yang aku lihat hanya benteng yang tidak terawat. Kalau tidak ada tulisan berisi informasi tentang Benteng maka akan sulit mengetahui kalau benteng ini dulu berasal dari Perang Paderi. Bentengnya lebih kepada bangunana biasa dengan dua lantai.

Di lantai pertama tidak ada yang bisa dilihat isinya kosong dengan lantai marmer biasa sedangkan di lantai dua hanya berisi pipa biasa, hanya saja aku suka bisa melihat pemandangan dari lantai dua Benteng ini.

Benteng Fort De Kock
Benteng Fort De Kock

Untuk diluar benteng terdapat sisa meriam kuno, ciri khas dari wisata Indonesia yang berhubungan dengan sejarah maka pasti dah ada meriam. Meriam ini disemen kokoh sambil menuju ke arah kebun binatang. Overall perjalanan ke Benteng Fort de Kock di Bukittingi biasa saja semoga nanti tempat wisata ini lebih dirawat karena merupakan saksi bisu dari sejarah Indonesia. Toh bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya 😉

Benteng Fort De Kock di Bukittinggi Sumatera Barat
Benteng Fort De Kock di Bukittinggi Sumatera Barat

Salam

Weeny Traveller

Published by Winny Marlina

Indonesian, Travel Blogger and Engineer

23 thoughts on “Travelling ke jejak perang Paderi “Benteng Fort de Kock”

  1. Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Winny… banyak juga tempat wisata di Bukit Tinggi, ya. pasti mengkagumkan kerana masih dipelihara untuk diambil iktibar oleh generasi baru. Selamat tahun baru 2015, mbak Winny dari Sarikei, Sarawak. 🙂

  2. Sekarang fort ini ada di pusat kota Bukittinggikah?
    Soalnya kalau dilihat dari litograf itu, dulu fort ini semacam di atas bukit yang menyendiri… sekarang kalau dari foto-fotonya ini kendaraan ada di mana-mana ya? Hihihi…

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.